Topic
Home / Berita / Internasional / Eropa / Ancaman Perang Ukraina Semakin Menguat Setelah Perundingan Kedua Gagal

Ancaman Perang Ukraina Semakin Menguat Setelah Perundingan Kedua Gagal

Perdana menteri Ukraina sementara, Arseniy Yatsenyuk (telegraph.co.uk)
Perdana menteri Ukraina sementara, Arseniy Yatsenyuk (telegraph.co.uk)

dakwatuna.com – Kiev. Babak kedua perundingan untuk mencari solusi mengakhiri krisis di Ukraina baru saja berakhir tanpa hasil yang menggembirakan. Perdana menteri sementara Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, mengatakan kemarin (19/5/2014), “Kami siap melakukan apapun yang bisa membuat Ukraina kembali bersatu.”

Menurutnya, mempertahankan keutuhan Ukraina seperti sedia kala membutuhkan beberapa babak perundingan lagi. Babak pertama telah dilaksanakan pada Rabu (14/5/2014) yang lalu, melibatkan semua kekuatan politik yang terkait dalam krisis politik terakhir.

Yatsenyuk mendukung ide untuk mengembalikan upaya melindungi bahasa Rusia dan desentralisasi kekuasaan. Wewenang administrasi dan politik akan dipindahkan dari Kiev ke daerah-daerah.

Sementara itu asisten sekjen PBB untuk HAM, Ivan Simonovic, mengatakan bahwa krisis politik di Ukraina hampir mencapai titik yang tidak bisa surut ke belakang. Hal itu disebabkan semakin Menguatnya ketegangan antara pasukan Ukraina dan kelompok separatis pro Rusia. Menurutnya, kondisi Ukraina saat ini sangat mirip dengan kondisi negaranya, Kroasia, sebelum akhirnya terjadi peperangan pada tahun 1990. (msa/dakwatuna/almoslim)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Rusia: Turki Maju sejak Erdogan Memimpin

Figure
Organization