dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Abuja. Pemerintah Abuja akhirnya menyatakan siap untuk berdialog dengan Boko Haram terkait dengan para pelajar putri yang diculiknya, di tengah gerakan dunia internasional yang menawarkan diri turut membantu membebaskan para pelajar itu.
Selasa (13/5/2014) sore kemarin, pemerintah Nigeria menyatakan bahwa pihaknya terbuka untuk berdialog. Alhaji Kabiru Tanimu Turaki, menteri urusan antar pemerintah Nigeria, menyatakan, “Pemerintah Nigeria selalu terbuka untuk berdialog dengan kelompok separatis. Kami siap membahas seluruh masalah, termasuk masalah para pelajar yang saat ini diculik.”
Sementara itu, dunia internasional melakukan mobilisasi untuk turut membantu pembebasan para pelajar. Perdana menteri Inggris, David Cameron, hari ini menyatakan bahwa Inggris telah menawarkan penambahan bantuannya kepada Nigeria untuk membebaskan para pelajar, terutama dengan mengirimkan pesawat pengintai.
Inggris juga mengirimkan sebuah tim militer yang akan bekerja di bawah komando militer Nigeria dan tim ahli Amerika yang menganalisis semua informasi tentang tempat keberadaan para pelajar. Selain Inggris dan Amerika, negara lain yang menawarkan bantuan adalah Prancis, Israel dan China.
Di dalam negeri sendiri kini berkembang polemik tentang perpanjangan masa darurat. Presiden Nigeria Goodluck Jonathan, meminta parlemen untuk memperpanjang 6 bulan masa darurat yang telah berakhir hari ini. Kondisi darurat diterapkan di Adamawa, Borno, dan Yobe.
Namun demikian, banyak pihak menilai penerapan kondisi darurat tidak banyak membantu. Kepada negara bagian Yobe, Ibrahim Gaidam, menyatakan bahwa penerapan kondisi darurat bukan jawaban yang tepat untuk menghadapi masalah yang ada di tiga wilayah itu. (msa/dakwatuna/france24)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang M Sofwan
