Topic
Home / Pemuda / Mimbar Kampus / Dan Pergantian Itu Kini Telah Tiba…

Dan Pergantian Itu Kini Telah Tiba…

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Akhir tahun ajaran, pasti selalu disibukkan dengan seabrek agenda Musyawarah Besar (Mubes), salah satu agenda rapat yang dilakukan di akhir kepengurusan suatu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau Organisasi. Tujuan akhirnya adalah untuk melaporkan. Lebit tepatnya mempertanggungjawabkan program kerja yang telah dibuat selama satu tahun kepengurusan. Bisa dibayangkan, bila mengikuti lebih dari satu UKM atau Organisasi. Pasti, akhir tahun ajaran setiap hari jadi Kura-Kura (Kuliah rapat, Kuliah rapat).

Tapi, intinya bukan rasa lelah yang ada. Namun, semua rasa bercampur. Ketika Mubes, meskipun saya hanya sebagai anggota staff, saya merasakan perjuangan ini, perjuangan teman-teman. Iya, perjuangan berada di UKM Kerohanian Islam ini. Perjuangan bagaimana harus menjalankan program yang telah disusun, mencari sumber dana, melaporkan hasil program kerja yang telah dilaksanakan, menyelesaikan proposal kegiatan, ribetnya mengurus tanda tangan dekanat, galaunya menunggu cairnya dana, dan lain sebagainya. Meskipun hanya anggota, tapi saya merasakan perjuangan itu. Saya merasakan perjuangan teman-teman.

Namun, ternyata selama ini kita lupa. Kita lupa hakikat mengapa kita berada di UKM ini. Kita lupa bahwa UKM ini bukan hanya untuk menyusun program dan melaksanakannya. Tapi, lebih dari itu. Lebih dan lebih. UKM inilah ladang kita. Ladang untuk menyebar kebaikan, menyampaikan Islam, dan menyampaikan kalam Allah. Di UKM inilah seharusnya kita mampu untuk tetap saling mengingatkan satu sama lain, mengingatkan kebaikan. Tidakkah kalian ingat surat al-‘Asr? Bahwa sesungguhnya orang-orang berada dalam kerugian. Kecuali mereka yang mengerjakan kebaikan dan saling nasehat-menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.

Apakah kita sudah melakukannya selama ini? Apakah kita peduli apabila teman kita lupa atau lalai dalam shalat? Apakah kita peduli untuk mengucapkan salam ketika bertemu dengan teman? Padahal didalam salam itu mengandung doa. Apakah kita peduli apabila ada teman yang tidak hadir mentoring? Apakah kita peduli bila ada teman yang tidak datang dalam kajian? Coba tanyalah kepada diri ini, apakah kita peduli? Hal kecil yang sebenarnya mempunyai makna yang jauh lebih besar.

UKM ini tidak hanya semata-mata sebagai penampung program kegiatan untuk umat. UKM inilah sarana kita untuk tetap istiqomah. Dan semuanya dimulai dari diri kita masing-masing. Berusaha memperbaiki diri, menjaga dan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah, melalui penampilan dan sikap islami, orang lain secara tidak langsung akan tahu bahwa penampilan dan sikap seperti itulah yang benar. Tapi, mengapa tidak kita manfaatkan dengan baik?

Dan kini, saatnya kalian yang menjadi pengurus UKM ini. Janganlah kalian ulangi kesalahan yang sama. Tugas kalian semakin berat. Bagaimana untuk terus menjaga supaya bisa saling istiqomah, menjadi pemberi manfaat di kalangan umat. Kalian tidak akan bisa sendiri. Kalian harus bersama membentuk barisan terkokoh, berada di lini depan untuk memperjuangkan kesejahteraan umat. Kalianlah yang harus lebih bisa menghidupkan UKM ini dengan nilai-nilai islam. Di sinilah ladang terbaik untuk menanam kebaikan dan menjemput surga impian. Dan semoga kelak, Allah menjadikan kita pewaris surga-Nya.

Tulisan ini merupakan salah satu wujud cinta kepada UKM Kerohanian Islam di Kampus. Sekaligus kado untuk pengurus UKM selanjutnya. Semangatlah, Allah bersama kita.

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Sedang menempuh pendidikan pre klinik di salah satu Fakultas Kedokteran. Mencintai menulis dan sedang berusaha untuk terus menulis.

Lihat Juga

Ada Dakwah di Dalam Film End Game?

Figure
Organization