Topic
Home / Pemuda / Essay / Menjemput Jodoh

Menjemput Jodoh

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

 

Ilustrasi. (Lena Setiastri)
Ilustrasi. (Lena Setiastri)

dakwatuna.com – Cinta adalah fitrah yang diberikan Allah kepada manusia. Setiap makhluk di muka bumi ini pasti menginginkan seseorang yang dicintainya menjadi pasangan hidupnya. Tapi, adakalanya Allah yang Maha Penyayang menakdirkan seseorang tidak hidup berdampingan dengan orang yang dicintainya. Sifat manusia yang lemah dan berkeluhkesah, terkadang tidak memahami apa hikmah yang ada di balik Kasih Sayang-Nya.

Allah Berfirman, “Boleh Jadi  kamu menyukai sesuatu, Padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Qs. al-Baqarah: 216)

Agar cinta tidak berujung kepada kesedihan dan kekecewaan, hendaklah manusia senantiasa menggantungkan harapannya hanya kepada Allah. Karena Dialah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya. Islam sangat memberikan perhatian yang besar terhadap fitrah berupa cinta yang dianugrahkan Allah terhadap hamba-Nya. Bahkan menjunjung tinggi kesucian dalam cinta tersebut.

Tetapi manusia harus memahami, bahwa cinta kita terhadap apapun tidak boleh melebihi kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya. Maka, tempatkanlah cinta tersebut hanya karena Allah semata.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda, “Cintailah orang yang kamu cintai sekadarnya, bisa jadi orang yang sekarang kamu cintai suatu hari nanti kamu benci. Dan bencilah orang yang kamu benci sekadarnya, bisa jadi suatu hari nanti dia menjadi orang kamu cintai.” (H.r. Tirmidzi)

Simpanlah rasa cinta yang Allah anugerahkan dengan menjaga kesucian cinta dari-Nya. Karena sesungguhnya cinta yang terucap sebelum adanya akad pernikahan hanyalah dusta. Karena cinta yang sesungguhnya hanya akan terucap setelah akad pernikahan, dan diberikan kepada orang yang berhak menerimanya. Yaitu suami atau istri yang sudah halal dalam ikatan pernikahan.

Allah ridha terhadap orang yang menjaga kesucian cintanya dan akan memberikan berkah atas cinta tersebut. Jodoh manusia telah tertulis di Lauhul Mahfuzh, bahkan sebelum kita diciptakan. Allah tidak akan salah mentakdirkan jodoh seseorang. Takdir dari Allah begitu indah bagi hamba-Nya yang beriman. Wahai akhi dan ukhti yang sedang berada dalam penantian, jagalah kesucian cinta yang dimiliki agar Allah memberikan keberkahan pada waktu yang telah ditentukan. Jangan pernah berhenti untuk terus berdoa.

“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.’” (Q.s. al-Mu’min: 60)

Luruskan niat selama penantian. Boleh jadi, ketika jodoh tak kunjung datang, karena niat di hati belum ikhlas karena Allah. Boleh jadi, niat kita masih tercampur oleh ego, keinginan dan kriteria pasangan yang mungkin itu menjadikan hati belum bisa ikhlas karena Allah. Terus berusaha dan ikhtiar, sambil memperbaiki diri dan bersabarlah dalam keistiqomahan selama penantian. Walalupun terkadang muncul rasa jenuh serta keraguan. Dan jika apa yang kita inginkan belum tercapai, jangan tergesa-gesa kecewa, karena pilihan Allah pastilah yang terbaik.

Yakinlah dengan doa yang kita panjatkan. Yakinlah bahwa Allah Maha Mendengar. Biarlah doa-doa yang kita panjatkan menempuh takdirnya sendiri. Karena Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya. teruslah memohon dan jangan pernah berputus asa. Yakinkan dalam hati, bahwa sebaik-baik takdir adalah takdir dari-Nya atas apa yang telah kita minta lewat doa.

Wallahu A’lam.

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lulusan S1 Pendidikan Agama Islam di STAI Al-Hidayah, Guru di SD Kreativa Bogor.

Lihat Juga

Manisnya Ramadhan

Figure
Organization