Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Menlu Kudeta: Hubungan Mesir-Amerika Bukan Cinta ‘Monyet’

Menlu Kudeta: Hubungan Mesir-Amerika Bukan Cinta ‘Monyet’

Nabil Fahmi dan John Kerry (fjp)
Nabil Fahmi dan John Kerry (fjp)

dakwatuna.com – Kairo. Pernyataan menteri luar negeri kudeta Mesir, Nabil Fahmi, mendapatkan kritikan dan cercaan yang luas. Fahmi mengumpamakan hubungan Mesir-Amerika seperti hubungan suami-istri yang sah dan halal, bukan hubungan cinta ‘monyet’. Seperti diberitakan Freedom Ana Justice Gate, Sabtu (3/5/2014).

Dalam pernyataan itu, Fahmi keluar dari kebiasaannya menggunakan kata-kata diplomatis dan lumrah dalam pergaulan dunia. Tapi malah menggunakan kalimat perumpamaan seperti biasa digunakan orang awam.

Banyak pengamat melihat bahwa pernyataan ini mengungkap bagaimana hubungan antara pemerintah kudeta Mesir dengan Amerika Serikat yang sebenarnya. Kedua belah pihak membina hubungan yang sangat dalam.

Pernyataan ini melunturkan stigma yang selama ini dilekatkan kepada Ikhwanul Muslimin bahwa mereka mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan Amerika. Stigma itu jugalah yang digunakan untuk menjatuhkan Presiden Mursi, bahwa beliau adalah antek Amerika.

Sekarang, entah disengaja atau tidak, publik menjadi tahu apa yang selama ini disembunyikan bahwa penguasa kudeta mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Amerika. Pernyataan itu dinilai sebagai sebuah permohonan agar Amerika memberikan dukungan kepada pemerintah kudeta dalam pemilu presiden yang sebentar lagi akan dilaksanakan. (msa/dakwatuna)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization