Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Menjelang Pilpres, Rezim Berkuasa di Libya Semakin Bungkam Oposisi

Menjelang Pilpres, Rezim Berkuasa di Libya Semakin Bungkam Oposisi

Presiden Aljazair Abdul Aziz Bouteflika (foto: bbc.co.uk)
Presiden Aljazair Abdul Aziz Bouteflika (foto: bbc.co.uk)

dakwatuna.com – Algier. Lembaga Amnesty International mengecam politik rezim Abdelaziz Bouteflika yang membungkam kelompok oposisi dan mengancam kebebasan pers. Kecaman ini dikeluarkan Amnesty beberapa hari menjelang pemilu presiden yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 April 2014 depan.

Dalam keterangannya, Amnesty menyatakan, “Semakin banyaknya tindakan yang bertentangan kebebasan berpendapat menjelang pemilu presiden di Aljazair menunjukkan adanya lubang-lubang yang membahayakan dalam hal HAM.”

Di antara lubang-lubang itu, pemerintah ambisius untuk membungkam oposisi yang terus menyampaikan kritikan, dan perlakuan keras terhadap setiap aksi protes kalangan sipil. Apalagi aksi-aksi demonstrasi yang memprotes pencalonan diri Bouteflika untuk keempat kalinya, padahal faktor usia (77 tahun) dan kesehatan sudah sangat tidak mendukung.

Presiden berkuasa, Abdelaziz Bouteflika, sudah tiga kali menjabat. Umurnya telah genap 77 tahun, dan sakit-sakitan. Bahkan sejak Mei 2012, dia tidak muncul di depan publik karena menderita sakit. Umur, kesehatan, dan ketidak-munculannya di muka publik, memunculkan rumor dirinya akan segera meninggalkan kekuasaan. Namun rumor itu berakhir pada Senin (3/3/2014) yang lalu, dengan kemunculan Bouteflika kembali untuk mengajukan berkas pendaftaran dirinya maju dalam pilpres bulan April mendatang.

Banyak pihak menilai, pencalonan Bouteflika adalah untuk menjaga kepentingan pihak-pihak tertentu yang tidak ingin diganggu dengan naiknya presiden baru dari kalangan sipil. (mas/dakwatuna/aljazeera/islammemo)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Turki Hukum Saudara Fethullah Gulen 10 Tahun Lebih

Figure
Organization