Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Hidup di Antara Batu Cadas Demi Selamatkan Nyawa

Hidup di Antara Batu Cadas Demi Selamatkan Nyawa

Personil pejuang revolusi menjaga kamp (aljazeera)
Personil pejuang revolusi menjaga kamp (aljazeera)

dakwatuna.com – Damaskus. Pinggiran Idlib menjadi daerah yang banyak dituju warga. Bukan karena kehidupan yang lebih enak, atau pemandangan yang lebih indah. Tapi karena mereka ingin anak-anak mereka tidak terbangun dari tidurnya mendengar dentuman bom atau desingan peluru.

Sebuah kamp pengungsian yang terletak di daerah bebatuan cadas. Daerah itu berpenduduk 7 ribu jiwa. Tapi kini bertambah menjadi 20 ribu jiwa, setelah para pengungsi berdatangan. Awalnya para pengungsi ditampung di perumahan warga, tapi setelah semakin banyak yang datang, dibuatlah kamp pengungsian pada awal bulan April ini.

Menurut Abul Alaa, pemimpin daerah tersebut, kamp dibangun untuk menyambut kedatangan para pengungsi yang diperkirakan terus bertambah. Selain itu, juga agar tidak berpengaruh negatif terhadap kehidupan normal para penduduk asli. Namun demikian, para pengungsi yang sudah berada di rumah-rumah warga tidak akan dipindahkan ke sana. Adapun yang tinggal di sekolah-sekolah dan fasilitas umum lainnya, akan segera dipindahkan ke kamp tersebut.

Lokasi pembangunan kamp pengungsian, menurut Alaa, adalah tanah berbatuan cadas. Sebelum dibangun, perlu kerja keras meratakannya dengan peralatan berat. Karena sebab inilah, sebagian pengungsi awalnya juga menolak menempatinya. Semua pembangunan fasilitas pengungsian itu didanai sepenuhnya secara swadaya masyarakat setempat. (mas/dakwatuna/aljazeera)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization