Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Kepala Batu

Kepala Batu

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (sunlightrays)
Ilustrasi. (sunlightrays)

dakwatuna.com – Mengapa tak juga kau mendengar seruan kedamaian yang kau serukan, Batu?

Sekeras itu jugakah hatimu?

Bahkan, karangpun terkikis ombak,

Janganlah lisanmu seperti ombak yang sejuk tapi menusukĀ  luka,

Mengapa tak juga kau mendengar seruan kebenaran yang kau bisikkan, Batu?

Sekeras itu jugakah hatimu?

Bahkan, daunpun jatuh tak menghiraukan angin,

Janganlah sikapmu seperti angin yang lembut tapi dingin menusuk,

Tangisan…

Airmata yang kau teteskan di ujung malam, tidakkah itu membuatmu pilu?

Tangisan…

Airmata yang kau teteskan di ujung sujudmu, tidakkah itu membuatmu jemu?

Tangisan…

Airmata yang kau teteskan di ujung tengadah tangan, tidakkah itu membuatmu menyesal?

Sekeras itu juga kah hatimu?

Kau bilang damai, tapi kau yang membuat pertengkaran,

Kau bilang benar, tapi kau yang membuat kesalahan,

Tidakkah kau sadar, bahwa kau ada yang Maha Melihat?

Sekeras itu jugakah hatimu?

Dimanakah bisikan-bisikan kebenaran itu engkau kubur?

Redaktur: Pirman

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Rahayu Fitri Indriyani, biasa dipanggil Ayu atau Pipit, Mahasiswi IPB dan aktif di Organisasi kampus dan sekarang aktif di Pusat Komunikasi Nasional Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Indonesia (FSLDKI) sebagai sekretaris Komisi D bidang Media dan Humas. Penyuka seni seperti teaterikal, menggambar sketsa, dan salahsatunya adalah menulis khususnya Puisi. Dan sangat mengagumi tulisan Salim A Fillah dan Anis Matta.

Lihat Juga

Menjadi Calon Ibu Peradaban yang Bijak dalam Penggunaan Media Sosial

Figure
Organization