Majlis Hakim Ubah Sidang Mursi Menjadi Tertutup bagi Media

dakwatuna.com – Mesir. Majlis hakim di Pengadilan Tinggi Cairo mengubah dengan tiba-tiba sidang Presiden Mursi dan sejumlah petinggi Ikhwanul Muslimin pada kasus korban tewas aksi unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Al-Ittihadiah menjadi sidang tertutup dari media.

Majlis hakim melarang wartawan untuk meliput jalannya sidang dengan alasan menjaga keamanan nasional Mesir sebagaimana yang disampaikan oleh aparat kepolisian kudeta kepada awak media yang sebelumnya telah menunggu di depan pengadilan.

Sidang pengadilan Presiden Mursi dan 13 petinggi IM pada Minggu pagi waktu Cairo, 6 April 2014, merupakan sidang lanjutan atas dakwaan provokasi yang menyebabkan 11 demonstran tewas dalam aksi unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Al-Ittihadiah, 5 Desember 2012.

Hal yang aneh dalam kasus ini adalah para terdakwa merupakan pihak dirugikan (korban) dalam peristiwa kerusuhan di depan Istana Kepresidenan tersebut.

Sejumlah orang tidak dikenal menyerang pendukung Presiden Mursi yang sedang melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Kepresidenan Mesir guna menyampaikan dukungan terhadap beberapa keputusan Presiden Mursi ketika itu.

Peristiwa tersebut menyebabkan 11 orang tewas dan setelah investigasi 8 orang dari 11 korban tewas merupakan aktivis Ikhwanul Muslimin.

Hingga kemudian Presiden Mursi dan 13 petinggi IM lainnya dijadikan terdakwa dalam kasus ini, pengadilan menolak memasukkan 8 korban tewas dari IM ke dalam daftar korban yang tewas yang dijadikan bukti dakwaan hukum. (islammemo/rem/dakwatuna)

Redaktur: Rio Erismen

(No Ratings Yet)

Loading...

Tentang Rio Erismen

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.