Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Sampai Mentari Pagi Menemukan Harmoni

Sampai Mentari Pagi Menemukan Harmoni

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
ilustrasi - Foto: Kembara Pramesywara
ilustrasi – Foto: Kembara Pramesywara

dakwatuna.com – Kicau burung buka pagi yang indah. Tarik nafasmu dalam-dalam. Keluarkan perlahan, perlahan dan perlahan. Rasakan kedamaian itu mengalir dari ujung kepala hingga ujung jemari kaki kita. Seraya berucap syukur atas segala karunia yang Allah berikan untuk kita semua.

Lalu sampai kapan mentari pagi menemukan harmoni?
Bukankah pagimu dan pagiku sama saja?
Terbangun dalam sisa-sisa kelelahan yang mendera. Bekerja, bekerja dan bekerja adalah rutinitas yang tak hanya melelahkan fisik semata, kadang lelah jiwa pun terbawa.

Sekali lagi aku bertanya, lalu sampai kapan mentari pagi menemukan harmoni? Aku sudah sedari tadi di sini mencoba merasakan hangatnya, namun tak juga harmoni itu hadir. Apa lagi yang harus kulakukan?

Mari kita simak, pesan almarhum KH. Rahmat Abdullah.
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kemalasan itu malas menyertaimu. Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu”.

Mentari pagi menemukan harmoni, jika kita membuka pagi dan membersamai sinarnya dalam kepedulian dan mau melayani orang-orang yang kita cintai, tanpa membedakan suku, agama dan status sosial lainnya.

Melayani penuh cinta, kerja penuh semangat untuk dunia akhirat, dan rasakanlah kawan kehidupan yang penuh harmoni hadir temani langkah kita sampai berjumpa dengan Allah. (Trijoyo/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Ayah dan Sang Mentari

Figure
Organization