dakwatuna.com – Jakarta. Anggota Komisi IV DPR, Habib Nabiel Almusawa berharap, dengan pengoperasian rel ganda Jakarta-Surabaya pada April 2014 mendatang bisa berdampak pada turunnya harga daging sapi lokal di daerah konsumen. Selesainya rel ganda bisa mengurangi kendala distribusi daging sapi lokal dari daerah produsen ke daerah konsumen.
“Daging sapi lokal bisa diangkut dengan kereta api dari daerah produsen di Jawa Timur dan Jawa Tengah secara massal dalam waktu yang lebih cepat dan minim pungli. Logikanya, harga di Jabodetabek bisa lebih murah ketimbang sekarang”, paparnya mengomentari telah selesainya pembangunan rel ganda Jakarta-Surabaya.
Dilaporkan, Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) pada 21-24 Maret 2013 mengadakan penelusuran harga daging sapi di Pasar Tradisional di Bandung, Bogor dan Jakarta. Pada penelusuran tersebut diketahui harga daging sapi lokal masih tinggi, berkisar Rp. 90 ribu – Rp. 100 ribu per kilogram. “Distribusi dengan menggunakan kereta api jelas lebih efisien. Harapannya, harga daging sapi lokal di daerah konsumen bisa lebih murah dari itu. Bagus kalau bisa sesuai dengan harapan pemerintah, Rp. 75 ribu per kilogram”, tuturnya.
Tahun lalu dilaporkan, Kementerian Pertanian menjalin kerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyediakan gerbong angkut daging sapi dari Jawa Timur ke Jakarta. Dalam kerjasama tersebut disepakati PT. KAI mengangkut 800 ton daging per hari.
Habib meminta Kementerian Pertanian untuk lebih mengintensifkan kerja sama dengan PT. KAI agar bersedia menyediakan gerbong angkut daging sapi lebih banyak. “Saat itu, rel masih tunggal. Sekarang rel sudah ganda, mestinya bisa mengangkut lebih banyak dari jumlah itu”, pungkasnya. (humas/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: