Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Krisis Kemanusiaan di Afrika Tengah Memasuki Tahun Kedua

Krisis Kemanusiaan di Afrika Tengah Memasuki Tahun Kedua

Para pengungsi Afrika Tengah (news.bbcimg.co.uk)
Para pengungsi Afrika Tengah (news.bbcimg.co.uk)

dakwatuna.com – Bangui. Krisis kemanusiaan di Afrika Tengah telah memasuki tahun kedua. Pada tanggal 24 Maret tahun silam, Michel Djotodia diangkat menjadi presiden sementara. Djotodia adalah presiden muslim pertama di Afrika Tengah. Dia membentuk pemerintahan yang terdiri dari 28 menteri, 14 di antaranya berasal dari kalangan Muslim.

Sejak saat itu, Barat mulai merasa terancam. Kekayaan negara yang biasanya hanya dipegang kalangan Kristen untuk kepentingan kristenisasi, kini berpindah tangan kepada kalangan Muslim. Padahal Afrika Tengah kaya dengan sumber air, berlian, emas, minyak, dan Uranium. Oleh karena itu Perancis langsung bergerak dan mendapatkan wewenang dari PBB untuk melakukan intervensi. Krisis kemanusiaan pun dimulai, dan berlangsung hingga kini.

Krisis kemanusiaan sepertinya belum mau berhenti. Negara ini benar-benar berada dalam kondisi yang sangat darurat. Keberadaan pasukan penjaga perdamaian dari PBB tidak mampu menghentikan pembantaian yang dilakukan milisi Kristen terhadap warga Muslim. Bahkan mengurangi saja tidak bisa.

Menurut perkiraan Uni Eropa, saat ini bukan hanya warga Muslim saja yang kesulitan. Seluruh wakyat masuk dalam lingkaran krisis, mereka semua membutuhkan bantuan. Seorang dokter yang bekerja pada sebuah LSM mengatakan, “Apa yang terjadi di sini adalah kasus yang unik, belum pernah terjadi di negara lain. Saat ini sama sekali tidak ada pendidikan, layanan kesehatan dan lainnya. Negeri ini hidup di bawah pelayanan LSM. Pegawai negeri tidak mendapatkan gaji selama enam bulan. Ekonomi negara ini benar-benar telah ambruk.”

Hingga saat ini, jumlah pengungsi pasca terjadinya pembantaian telah mencapai satu juta orang. (msa/dakwatuna/alukah)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Tujuh Kompleks Pengungsi Sulteng Diresmikan ACT

Figure
Organization