Topic
Home / Berita / Nasional / PBB Perkuat Petarung Politik di 2014

PBB Perkuat Petarung Politik di 2014

Ilustrasi - Logo Partai Bulan Bintang (PBB). (inet)
Ilustrasi – Logo Partai Bulan Bintang (PBB). (inet)

dakwatuna.com – Makin berbobot kualitas calon anggota legislatif Partai Bulan Bintang menyiratkan tekad partai yang tidak lagi ingin mengulang keterpurukan. Ada 556 petarung politik guna menaklukkan 77 daerah pemilihan di seluruh Indonesia.

Kenangan getir Pemilu 2009 bagi Partai Bulan Bintang sulit terlupakan. Hanya mampu meraih 1,8 persen suara, otomatis PBB gagal melampaui ambang batas parlemen 2,5 persen. Akibatnya, tidak ada satu pun perwakilan PBB di DPR. Suara yang diraih calon anggota legislatif PBB tak bisa dikonversikan dalam kursi DPR. Padahal, tidak sedikit suara yang diraih caleg partai ini.

Sebut saja Ali Mochtar Ngabalin. Caleg PBB di daerah pemilihan Sulawesi Selatan III pada Pemilu 2009 mendulang 20.398 suara atau 19,8 persen dari bilangan pembagi pemilih (BPP). Suara Ngabalin masuk peringkat ke-15 dari 193 caleg di dapil Sulsel III. Dengan ketersisihan PBB dari parlemen, Ngabalin gagal duduk di DPR.

Mengantisipasi pemilu legislatif pada 9 April, PBB bersiap diri. Salah satunya menyiapkan perangkat sistem Monitor Kinerja Caleg disingkat Monica (Kompas, 28/12/2013). Sistem ini memfasilitasi semua elemen partai menuju perolehan suara di atas ambang batas parlemen. Dengan sistem ini, diharapkan basis kekuatan PBB dan kekuatan lawan teridentifikasi.

Di sisi lain, kualitas caleg PBB tampak ditingkatkan. Dibandingkan dengan dua pemilu sebelumnya, perubahan signifikan tampak pada sosok caleg PBB di Pemilu 2014. Kebijakan afirmasi terhadap perempuan dijalankan lebih jelas (36,9 persen).

Adapun komposisi usia, perubahannya tidak mencolok. Jika dilihat dari sisi kelompok usia muda (21-30 tahun), terdapat peningkatan. Pada pemilu ini, kelompok usia ini mencapai 10,4 persen, meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan Pemilu 2004. Dibandingkan dengan keseluruhan caleg Pemilu 2014, PBB mampu menyumbang sekitar 12,1 persen caleg berusia muda, atau terbanyak ketiga dari 12 partai politik peserta pemilu.

Komitmen menjaga caleg berkualitas juga terekam dari latar belakang pendidikan. Sebagian besar caleg yang diajukan PBB berpendidikan tinggi (S-1 hingga S-3). Dari latar belakang profesi atau pekerjaan, sebagian caleg dari kalangan swasta dan wirausaha, yang dinilai lebih independen dari campur tangan negara.

Menariknya, tidak sedikit caleg PBB dari kalangan akademisi dan purnawirawan. Guru Besar Ilmu Politik UI, yang juga Ketua KPU (2001–2005), Nazaruddin Sjamsuddin, kali ini menjadi caleg PBB di daerah pemilihan Jawa Barat III. Salah satu purnawirawan pernah diajukan partai ini menjadi caleg, yaitu Susno Duadji. Namun, mantan Kabareskrim Polri ini dicoret setelah menjalani eksekusi atas kasus hukumnya. Posisi Susno di dapil Jawa Barat I digantikan Diliana Ermaningtias yang notabene putri kedua dari Susno sendiri.

Pada Pemilu 2014, jajaran nama tokoh yang masih setia dalam barisan PBB juga menjadi andalan partai. Dua nama di antaranya MS Kaban dan Jamaluddin Karim. Kaban saat ini adalah Ketua Umum PBB yang juga pernah menjabat menteri di era periode pertama pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kaban maju di dapil Jawa Barat V. Sementara Karim, Ketua DPP PBB, menjadi caleg di dapil Kalimantan Selatan I.

Dari semua caleg yang diajukan PBB, sebagian besar (60,4 persen) pengurus partai. Sisanya, 22,9 persen, adalah anggota partai non-pengurus. Hanya 16,7 persen dari luar partai. Dominasi pengurus dan anggota partai mengindikasikan partai ini memprioritaskan kaderisasi.

Penelusuran profil caleg memperlihatkan sebagian caleg pernah aktif sebagai kader Himpunan Mahasiswa Islam, yaitu 27,1 persen, atau tertinggi di antara partai politik lain. (Yohan Wahyu/Kompas/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

PBB: Kematian Mursi Harus Diselidiki Secara Independen

Figure
Organization