Topic
Home / Berita / Daerah / Dhamasraya Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Koto Baru

Dhamasraya Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Koto Baru

Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. Siswono, MMA saat  Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Koto Baru Kabupaten Dhamasraya, Kamis (20/2).  - Foto: humas sumbar
Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. Siswono, MMA saat Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Koto Baru Kabupaten Dhamasraya, Kamis (20/2). – Foto: humas sumbar

dakwatuna.com – Dhamasraya.  Jangan biarkan lahan kosong, ciptakan tanaman produksi yang membuat ketersediaan pangan kita kuat dan lestari. Pertahanan utama negara ini ketersediaan pangan. Jika pangan kuat negara kuat. Dan pangan merupakan Hak Azasi Rakyat, oleh karena itu mari kita jaga ketersediaan pangan kita untuk Indonesia yang lebih baik.

Ini disampaikan Menteri Pertanian Republik Indonesia Dr. Ir. Siswono, MMA pada acara Panen Perdana Cetak Sawah Baru di Koto Baru Kabupaten Dhamasraya, Kamis (20/2).

Hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Irwan Prayitno, Bupati Adi Gunawan, Dirjen Sarana dan Prasana Pertanian, Kadis Pertanian Ir. Djoni, Kepala Badan Ketahan Pangan Ir. Effendi, Forkopinda Dhamasraya serta beberapa kepala SKPD, beberapa kelompok tani,  dilingkungan Pemkab Dhamasraya.

Menteri Pertanian juga menyampaikan, sejak tahun 2010-2013 telah terbuat 322.170 Ha cetak sawah baru dengan rata-rata produksi 1 juta ton pertahun. Provinsi Sumatera Barat ada 5377 Ha, dengan Kabupaten Dhamasraya 2000 Ha cetak sawah baru, dan untuk tahun 2014 Dhamasraya mendapat 200 Ha program cetak sawah baru.

Kita akan membantu sebanyak-banyak program cetak sawah baru, jika lahan ini tetap dipertahankan secara dan tidak dialih fungsikan, karena Indonesia perlu meningkatkan produksi pagan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri dan berpikir juga bagaimana Indonesia menjadi lumbung pangan dunia nantinya.

Kita menyadari pada tahun 2025-2030 penduduk Indonesia mencapai lebih dari 300 juta jiwa. Karena itu program diversikasi pangan perlu dilakukan masyarakat untuk mengurangi konsumsi beras, guna mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Cobalah sekali-sekali paginya makan ubi rebus, siangnya ubi singkong, malamnya makan jagung.

Kebiasaan jelek kita selama ini, jika belum ketemu nasi, kita merasa belum makan, walaupun kita telah makan roti 3 potong, atau rebus ubi. Jika hal ini tidak kita mengerti tentunya kita akan amat tergantung sama beras yang cara produksinya membutuhkan waktu, dan perhatian setiap waktu. Bangsa ini akan sulit mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan, himbaunya

Menteri juga menegaskan bahwa bantuan kegiatan pembangunan pertanian ditransfer langsung lewat rekening kelompok tani, hal ini dilakukan agar jangan terjadi pemotongan sehingga petani dapat bekerja lebih baik lagi.

Jika ada oknum-oknum yang melakukan pemotongan dengan berbagai cara, laporkan segera, agar dapat ditindak lanjuti dalam proses hukum, pintanya.

Gubernur Irwan Prayitno dalam kesempatan itu menyampaikan, kita cukup bangga saat ini panen perdana cetak sawah baru di Koto Baru Dhamasraya telah mencapai 4,3 ton gkg (ASEM 2013 ) dengan produksi padi sebesar 59.940 ton gkg, yang masih di bawah rata-rata Sumatera Barat 5 ton/ha gkg.

Tahun 2014 ini diharapkan kabupaten Dhamasraya mencapai 70.058 ton, meningkat signifikan di atas 20 persen. Peningkatan produksi padi kabupaten Dhamasraya diharapkan terjadi  melalui peningkatan luas tanam dan luas panen maupun peningkatan produktivitas.  Peningkatan luas tanam dan panen sebesar 2000 ha dari 12.000 ha menjadi 14.000 Ha.

Disamping itu tahun 2014 ini tersedia alokasi dana dari APBN Kementerian Pertanian dalam kegiatan SL-PTT Padi sebanyak 240 unit pada luasan 6.000 ha dengan anggaran 2.2 Miliar. Program Cetak Sawah baru seluas 200 ha dengan dana 2,1 Miliar, kegiatan optimalisasi lahan seluas 200 ha dengan dana Rp. 420 juta.

Pembangunan irigasi baru 1.300 ha dengan dana Rp. 1,3 Miliar dan pengembangan sistem of Rice Intensification (SRI) pada 50 kelompok tani pada luasan 1.000 ha dengan Rp. 1,05 Miliar dan total keseluruhan Rp. 7,07 Miliar. Dimana sebahagian besar dana ini disalurkan dalam bentuk Bantuan Sosial, ungkapnya. (humas sumbar/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Menurut Mentan, Harga Cabai Mencapai Rp 200.000 itu Hoax

Figure
Organization