Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Mati Pelan-pelan di Mesir

Mati Pelan-pelan di Mesir

Gerakan "Stop Slow Killing" (elmarsad)
Gerakan “Stop Slow Killing” (elmarsad)

dakwatuna.com – Kairo. Lembaga “Elmarsad Elaraby for Rights dan Freedom” melaunching sebuah gerakan internasional untuk menghentikan penyiksaan dan aksi balas dendam terhadap para penentang kudeta di dalam penjara-penjara Mesir.

Nama gerakan ini adalah “Stop Slow Killing Againts Revenge & Torture in Egypt Prison”. Untuk mendukung gerakan internasional ini, setiap orang bisa men-signature sebuah dokumen dengan alamat: http://goo.gl/S1qyIk

Dalam keterangan launchingnya, Elmarsad menjelaskan, “Manusia adalah makhluk yang dimuliakan dalam setiap agama. Kedudukannya sebagai manusia adalah sesuatu yang suci. Dia tidak boleh disiksa atau ditangkap tanpa bukti. Dia mendapatkan jaminan kebebasan berpendapat dan bergerak. Hanya di Mesir semua itu tidak didapatkan.”

Elmarsad menambahkan, “Nilai-nilai kemanusiaan telah hancur ketika dibenturkan dengan sebuah batu keras bernama kezhaliman dan otoriterisme. Semua aturan diabaikan begitu saja. Tidak ada ajaran agama yang dihormati, tidak ada aturan yang dijadikan pegangan.”

Menurut keterangan tersebut, di Mesir saat ini sedang terjadi penyiksaan dan perlakuan kejam terhadap para tahanan politik. Mereka tidak bisa mendapatkan obat, makanan, pakaian, kunjungan, dan bertemu dengan pengacara. Semua perlakuan itu bertentangan dengan HAM dalam memperlakukan tahanan.

Elmarsad meminta lembaga-lembaga HAM, baik di Mesir maupun lainnya untuk menuntut para pimpinan kudeta militer di Mesir; Adli Mansur, Hazim Bablawi, As-Sisi, Muhammad Ibrahim, kepala lembaga pemasyarakatan, dan semua polisi yang terlibat dalam penyiksaan. Elmarsad berharap mereka bisa diadili dalam pengadilan Mesir maupun internasional. (msa/dakwatuna/elmarsad)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization