Topic
Home / Pemuda / Cerpen / Hidupku Hidup!! (Bagian ke-3)

Hidupku Hidup!! (Bagian ke-3)

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (Foto: blogspot.com / NDA)
Ilustrasi. (Foto: blogspot.com / NDA)

dakwatuna.com – Sebelum pagi menjelang, membiarkan mata tetap terjaga, menikmati setiap desau nafas dalam rasa yang tak biasa, pada kebebasan setelah terbelenggu hampir 3,5 tahun. Ya … malam ini, satu pekan pertama. Aku merasakan layaknya hidup manusia normal, sedikit, hanya sedikit nyeri di ulu hatiku, bahkan nyaris tak terasa kecuali saat aku mencoba sedikit menekan, hmmm kalau ini masih sama. Tapi yang jelas, yang aku tau, yang aku sadari, aku sudah sembuh, tubuhku sehat, dan aku memang sehat, bukan jasad rapuh yang mudah tumbang kemudian tersungkur dalam ketakberdayaan melawan kesakitan.

Sederhana… Ikhtiar, Ikhlas, rela, melepas segala beban, berpositif thinking, kemudian berpasrah, menyerahkan jawab terbaik pada Allah, dalam kesabaran menanti, tanpa memekik percepatan, hingga pada akhirnya aku dapati apa yang dahulu menjadi mimpi.

Dalam syukur, pada kebahagiaan, tentang keistimewaan, begitu indah hidup ini kunikmati. Dahulu, kala itu, kukira nikmat sehat hanya mimpi yang melambung tinggi, hanya imajinasi yang tak kan terealisasi. Namun kini, hari ini, malam ini, aku dapati, di sini, dalam sendiri, di antara sepi. Hanya tangis yang membasahi, pada syukur untuk ikhtiar yang telah terijabahi.

Janji-Nya kini aku nikmati, “jika Allah menimpakan sesuatu bencana kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa saja yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Yunus: 107).

Betapa kini aku mengerti, keindahan janji-janji Allah yang tak pernah ingkari, bukan sekadar aku tadaburi, tak cukup untuk aku kagumi, namun juga aku imani dengan segenap keyakinan hati. Biar aku pahami, Allah bukan memberi yang aku ingini, bukan Dia tak sanggupi, melainkan tau yang terbaik apa yang harus aku jalani.

Yang kemudian aku tahu, perjuanganku belumlah berhenti. Ya… belum berhenti di sini. Berjuang menjaga apa yang telah aku dapati, pada nikmat sehat agar tak lagi pergi, itulah caraku untuk syukuri, menjaga apa yang semestinya kujaga, memberi hak pada jasad agar tak lagi terbelenggu oleh jerat keangkuhan penyakit.

Yaa Allah …

Tegur aku jika lalai biar tak lagi terjatuh
Hingga kekuatan jasadku tak meluruh
Dalam kesakitan yang mengaduh

Dan jika caraku kembali keliru
Bimbinglah agar segera berlalu
Kemudian kembalikan aku pada semangat yang menggebu
Untuk dapati hidup baru

Di antara kepatuhan penghambaan
Tanpa ruang yang kuabaikan
Untuk gapai puncak kualitas iman

___

Selamat jalan nexium esomeprazole/pariet, inpepsa sucralfate, frisium, domperidone, plantacid, dan dua lagi permen yang gue lupa namanya.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Sosok biasa yang terus belajar untuk menjadi luar biasa, karena-Nya ...

Lihat Juga

Meraih Kesuksesan Dengan Kejujuran (Refleksi Nilai Kehidupan)

Figure
Organization