Topic
Home / Berita / Silaturahim / Menjaga Idealisme dalam Frekuensi Publik Ala Associate Producer Film “99 Cahaya Di Langit Eropa”

Menjaga Idealisme dalam Frekuensi Publik Ala Associate Producer Film “99 Cahaya Di Langit Eropa”

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

dakwatuna.com – Sleman. Dunia saat ini memaksa kita untuk tak bisa lepas dari media. Bagaimana tidak, kita bisa mengakses berbagai informasi melalui media, entah media cetak maupun media elektronik. Selain dari kemudahan dan kecepatan akses berbagai media sekarang menawarkan hal-hal yang menarik yang memanjakan bagi para penikmat media. Kalau sudah seperti ini, dampak dari bermedia tak bisa dihindarkan lagi. Tak terkecuali dampak buruk yang harus kita waspadai.

Inilah yang kemudian menjadi bahan pembicaraan dalam Diskusi Pasca Kampus Asrama PPSDMS Nurul Fikri Regional Yogyakarta, Selasa (10/12/2013) pekan lalu. Diskusi Pasca Kampus ini merupakan program rutin di asrama PPSDMS Nurul Fikri. Menghadirkan Associate Producer Film 99 Cahaya di Langit Eropa yang juga CEO di AdiTV, Dr. Rangga Al Mahendra, S.T, M.M. Bertempat di Asrama Putra PPSDMS Nurul Fikri Yogyakarta, acara ini di mulai sekitar pukul 08.15 WIB dihadiri oleh seluruh peserta PPSDMS Nurul Fikri Regional Yogyakarta Putra dan Putri.

Diskusi kali ini dibawakan oleh seorang moderator yang merupakan mahasiswa dari Mas Rangga di Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Abdul Hafizh Asri. Berawal dari cerita Mas Rangga pasca lulus dari ITB sebagai sarjana Teknik Mesin, beliau sempat bekerja di perusahaan besar di Indonesia yang pada akhirnya memutuskan untuk resign karena idealismenya untuk bisa hidup lebih bermanfaat. Akhirnya beliau memutuskan untuk melanjutkan studinya di Magister Manajemen UGM sekaligus memulai mengabdikan diri menjadi dosen di sana. Saat itu semangat untuk melanjutkan studi S3-nya begitu menggebu, kemudian beliau melalui sebuah beasiswa melanjutkan studinya di WU Vienna.

Sebagai praktisi di dunia media publik, Mas Rangga banyak berbincang tentang bagaimana ia berjuang mempertahankan idealismenya melalui AdiTV, sebuah televisi lokal yang mencover wilayah Yogya dan sekitarnya. Ia menuturkan bahwa menjaga idealisme dalam bermain di media itu tidaklah mudah, contoh saja dalam memilih iklan yang masuk harus ada seleksi yang perlu ketegasan. Banyak sekali tawaran iklan yang tak tanggung-tanggung harganya, namun karena idealisme yang kuat tawaran itu harus terlewatkan begitu saja. Namun dari situlah Mas Rangga memaknai perjuangan mempertahankan idealisme meskipun tawaran iklan yang menggiurkan, tetaplah harus kuat untuk menolaknya. Ia beranggapan bahwa dengan keteguhan seperti itulah, orang lain justru akan menghormati dan menghargai keteguhan kita. Jadi jangan lah takut mempertahankan idealisme kita meskipun kita sebagai kaum minoritas. Ia juga menceritakan kisah di Film 99 Cahaya Di Langit Eropa yang salah satunya menceritakan tokohnya yang memiliki keteguhan hati dalam mempertahankan idealisme meskipun sebagai seorang muslim minoritas.

Mas Rangga juga menuturkan betapa urgensinya media yang beridealisme untuk mengimbangi media-media mayoritas saat ini yang merusak moral generasi muda. Apalagi bicara tentang Televisi, ternyata masyarakat Indonesia menduduki peringkat 4 penduduk terbesar dunia tentang frekuensi tertinggi warganya menonton TV. Ia menambahkan juga bahwa Fenomena TV tak pernah dipisahkan dari 3 G: Girls, Gun, Ghosh. Tayangan televise kita menghadirkan tayangan yang cenderung merusak karakter dan moral generasi muda sekarang. Berkaca dari rating yang sering dilakukan, tayangan yang memuat 3 G itulah yang justru mempunyai peminat tinggi. Inilah fenomena yang cukup memprihatinkan yang harus ditepis dengan aksi nyata, dan melalui AdiTV lah Mas Rangga memperjuangkan itu. Demikianlah inspirasi dari Mas Rangga dalam memperjuangkan Idealisme dalam bermedia di tengah derunya gempuran pihak yang ingin merusak generasi muda.  Semoga bisa menambah semangat bagi generasi muda khususnya untuk teguh beridealisme, dalam berbagai bidang apapun.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Korea Selatan Periode 2017-2018. Ketua Indonesian Muslim Student Society in Korea Periode 2016-2017. Lulusan master di Computer Science and Engineering Seoul National University, pernah menjadi Researcher Assistant di Sungkyunkwan University, Korea. Suka traveling, menulis, coding, dan blogging. Memiliki semboyan, beraksilah niscaya Allah akan mereaksikan ikhtiarmu!

Lihat Juga

Ada Dakwah di Dalam Film End Game?

Figure
Organization