Topic
Home / Berita / Nasional / Peringati Tsunami Aceh ke 9, Intelektual Muslim dari Istanbul Luncurkan Buku Sejarah di Banda Aceh

Peringati Tsunami Aceh ke 9, Intelektual Muslim dari Istanbul Luncurkan Buku Sejarah di Banda Aceh

penulis Dr Mehmet Ozay (tengah), penerjemah Afdhal Muchtar (kiri), dan Kepala Bidang Sejarah di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Teuku Zulkarnaini (kanan). Foto: Thayeb Loh Angen"
penulis Dr Mehmet Ozay (tengah), penerjemah Afdhal Muchtar (kiri), dan Kepala Bidang Sejarah di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Teuku Zulkarnaini (kanan). Foto: Thayeb Loh Angen”

dakwatuna.com – Banda Aceh – Intelektual muslim sosiolog asal Istanbul Turki, Dr Mehmet Ozay, meluncurkan buku sejarah Islam “Kesultanan Aceh dan Turki – Antara Fakta dan Legenda” dan perjalanannya di Aceh setelah tsunami 26 Desember 2004 “Açe Seyahat Notlari (II)” untuk memperingati bencana tsunami Aceh ke 9, di Aceh Community Center (ACC) Sultan II Selim, Banda Aceh, Kamis 26 Desember 2013, pukul 16:30 – 18:00 WIB.

Demikian kata aktivis kebudayaan di Pusat Kebudayaan Aceh dan Turki (PuKAT) Thayeb Loh Angen, di Banda Aceh. Kata dia, dalam peluncuran dua buku tersebut, Dr Mehmet Ozay memperbincangkan sejarah hubungan Aceh dan Turki bersama kolektor manuskrip Aceh dan nusantara Tarmizi A Hamid dan Teuku Raja Zulkarnaini.

“Acara ini diawali dengan pemutaran lagu mars militer Ottoman Turkish atau Turki Usmani yang berjudul Ceddin Deden. Lagu yang sudah berusia lebih dari lima ratus tahun tersebut merupakan penyemangat tentara Ottoman. Semangat lagu ini luar biasa,” kata Thayeb.

“Sekitar tahun 1560-an, Turki Usmani membantu nusantara, awan nama Kesultanan Aceh Darussalam, dengan mengirim banyak ahli senjata, agama, dan sebagainya. Orang-orang kita mengenal sejarah tersebut dengan peristiwa itu dikenal dengan Lada Sicupak, yang menjadi salah satu titik tolak terbesar dalam sejarah Islam di nusantara. Setelah tsunami 2004, perdana menteri Turki Recep Tayyip Erdogan datang ke negeri ini sebagai bentuk duka oleh saudara tua dari jauh,” kata Thayeb. (thayeb/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization