Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Bom Manshurah Takkan Hentikan Gelombang Demonstrasi Anti-Kudeta

Bom Manshurah Takkan Hentikan Gelombang Demonstrasi Anti-Kudeta

Ahmad Fahmi, penulis dan pengamat politik Mesir (inet)
Ahmad Fahmi, penulis dan pengamat politik Mesir (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Ledakan bom yang terjadi tadi malam, Selasa (24/12/2013) di kantor polisi kota Manshurah sangat merugikan Ikhwanul Muslimin dan Koalisi Nasional Pro-Demokrasi Anti-Kudeta. Karena mereka adalah korban kejahatan dan pembantaian yang dilakukan polisi selama ini. Sehingga terkesan bahwa ledakan tersebut adalah sebuah aksi balas dendam. Penguasa kudeta juga dipastikan akan menggunakan peristiwa ini untuk memukul para penentangnya.

Namun demikian, pengamat politik Mesir, Ahmad Fahmi, mengatakan bahwa gerakan revolusi saat ini sudah cukup dewasa dan tidak akan terpengaruh dengan peledakan-peledakan seperti ini. Fahmi menyatakan bahwa ledakan tadi malam adalah sebuah kerja besar yang hanya bisa dilakukan oleh profesional. Bukan orang biasa atau kelompok biasa. Apalagi kantor polisi itu dan sekitarnya adalah wilayah yang dijaga sangat ketat. Sangat sulit untuk dijadikan objek peledakan. Tempat itu bukan prioritas bagi orang yang hendak melakukan aksi peledakan.

Fahmi juga mengatakan bahwa gerakan-gerakan revolusi menentang kudeta saat ini sudah mencapai masa dewasa sehingga tidak akan terpengaruh dengan aksi ledakan seperti ini. Apalagi sejak awal sudah mencanangkan bahwa aksi damai adalah alternatif satu-satunya dalam menentang kudeta dan merebut kembali hak mereka. Mereka sudah tentu menjauhi upaya-upaya seperti ini. Seandainya mereka terpaksa melakukannya karena karena tekanan dan kekejaman yang mereka alami, kenapa baru saat ini? Kekejaman polisi dan militer kepada mereka sudah terjadi selama berbulan-bulan.

Koalisi Nasional Anti-Kudeta hanya punya satu pilihan saat ini, yaitu melanjutkan dan menambah intensitas protes dan demonstrasi mereka.

Menurut Fahmi, hal seperti ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Beberapa orang militer dibunuh, dan tuduhan diarahkan kepada Koalisi Nasional, tapi ternyata aksi penentangan tetap saja berlanjut dan tidak terpengaruh sama sekali. Bahkan semakin solid dan kuat setelah banyak pihak yang merasa terzhalimi kini turut bergabung. (msa/dakwatuna/egyptwindow)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Demonstran Minta Trump Merdekakan Hong Kong dari Cina

Figure
Organization