Topic
Home / Berita / Nasional / Pasien Berhak Tahu Obat Mengandung Babi

Pasien Berhak Tahu Obat Mengandung Babi

Minum obat (inet)
Minum obat (inet)

dakwatuna.com – Jakarta.  Anggota Komisi IX DPR RI, Zuber Safawi menyatakan, pasien berhak untuk mengetahui suatu obat atau substansi yang akan dimasukkan ke dalam tubuhnya mengandung unsur babi  atau tidak.   “Kemasan suatu obat dan bahan obat seharusnya menampilkan informasi tersebut secara lengkap,” ujarnya di DPR, Senin (16/12).

Di tengah anggapan sertifikasi untuk farmasi halal dianggap sesuatu hal yang menyulitkan pihak produsen, karena dianggap belum ada alternatif bahan lain, belum lahirnya regulasi, serta pro-kontra di ranah publik, pasien saat ini seharusnya tetap mendapat jaminan keamanan dan ketenangan saat mengkonsumsi obat.

Pemerintah dan produsen farmasi dapat memulai dengan menerbitkan informasi mengenai  jenis-jenis farmasi yang mengandung babi.    Terlebih bila dinyatakan oleh IDI bahwa sebenarnya jenis-jenis obat mengandung unsur babi  atau diproses melalui perantara hewan babi, jumlahnya sedikit, hanya 10 %.

Justru jumlah yang sepuluh persen itu seharusnya dapat mempermudah upaya penandaan kemasan pada obat bahwa adanya unsur babi sebagai informasi penting bagi pasien.

Selain itu, juga perlu ditambahkan informasi, bahwa unsur babi dalam obat tersebut dikarenakan belum ada pengganti/ alternatif bahan lain.   Sehingga hal itu menambah keyakinan kepada pasien/ pengguna obat, bahwa kondisi tersebut memang bersifat darurat.  Prinsip kedaruratan ini kerap menjadi alasan untuk membedakan antara sertifikasi halal bagi obat dengan penandaan halal pada makanan dan minuman.

Mengenai penandaan dan informasi  kandungan bahan pada kemasan produk farmasi akan diatur dalam Rancangan Undang-Undang  tentang Sediaan Farmasi di DPR.   Produsen diwajibkan memberikan informasi selengkap-lengkapnya pada kemasan dengan bahasa Indonesia.

Namun sementara, dalam waktu dekat, pemerintah bersama LPPOM-MUI, produsen farmasi, serta IDI didesak untuk merilis daftar golongan obat yang mengandung unsur babi, beserta alternatif obat pengganti (tidak mengandung babi) yang ada. (sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Konferensi ‘Islam Sekuler’ di Jerman Hidangkan Daging Babi untuk Peserta

Figure
Organization