Topic
Home / Keluarga / Pendidikan Anak / Langkah Menyusui yang Benar

Langkah Menyusui yang Benar

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (McKesson Health Solutions LLC.)
Ilustrasi. (McKesson Health Solutions LLC.)

dakwatuna.com – Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh…

Tulisan ini hanya ditujukan untuk sharing kepada ibu-ibu terutama ibu muda yang sedang menyusui serta calon ibu yang insya Allah akan menyusui anaknya kelak.

“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna(Al-Baqarah: 233).

Sama halnya dengan suatu pekerjaan yang lain, menyusui suatu pekerjaan yang mulia yang dihitung setiap isapan dan tetesannya sebagai pahala, mempunyai teknik agar apa yang kita harapkan itu tercapai (anak dan ibu mendapat manfaatnya).

Berikut langkah menyusui yang benar yang disadur dari buku “Manajemen Laktasi”.

Langkah-langkah menyusui yang benar:

  1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola (daerah hitam payudara). Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
  2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara.
    • Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
    • Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi di tahan dengan telapak tangan ibu.
    • Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu, dan yang satu di depan.
    • Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan kepala bayi).
    • Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
    • Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
  3. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain memotong di bawah. Jangan menekan puting susu atau aerolanya saja.
  4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara :
    • Menyentuh pipi dengan puting susu atau,
    • Menyentuh sisi mulut bayi.
  5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan puting serta aerola dimasukkan ke mulut bayi.
    • Usahakan sebagian besar aerola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah aerola.
    • Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.

Setelah tahu langkahnya dan sudah dipraktekkan maka kita harus menilai apakah yang sudah kita lakukan itu benar dan berhasil. Jika menyusui dengan teknik tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu.

Berikut Cara Pengamatan Teknik Menyusui yang Benar

  1. Bayi tampak tenang,
  2. Badan bayi menempel pada perut ibu,
  3. Mulut bayi terbuka lebar,
  4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu,
  5. Sebagian besar aerola masuk ke dalam mulut bayi, aerola bagian bawah lebih banyak yang masuk,
  6. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan,
  7. Puting susu ibu tidak terasa nyeri,
  8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus,
  9. Kepala agak menengadah,

Apabila terasa satu payudara sudah kosong maka sebaiknya ganti menyusui pada payudara yang lain. Untuk Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terakhir). Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan aerola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.

Tidak lupa juga selesai menyusui kita harus menyedawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung supaya bayi tidak muntah setelahnya. Cara menyedawakan bayi:

  1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau,
  2. Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, Kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.

Demikian sedikit sharing, semoga bermanfaat. Semangat memberikan yang terbaik untuk buah hati.

Anas RA meriwayatkan: Salamah, perawat putra Nabi Ibrahim, mengatakan kepada Rasulullah SAW “wahai Rasulullah, Anda membawa berita tentang semua kebaikan kepada kaum laki-laki tetapi tidak kepada wanita”. Beliau bertanya, “Apakah teman-temanmu sesama wanita menyuruhmu menanyakan hal ini?” Ia berkata, “Ya, memang benar”, Beliau berkata lagi, “Apakah kalian tidak akan menjadi senang bahwa apabila mereka mengandung anak suaminya dan sang suami merasa puas dengan istrinya, maka perempuan itu akan menerima pahala orang yang melakukan puasa dan melakukan shalat demi Allah? Dan ketika rasa sakit dalam melahirkan anak mulai terasa, maka tak seorangpun di langit maupun di bumi mengetahui apa yang tersembunyi di dalam rahimnya, yang dapat menyejukkan matanya? Dan ketika anaknya telah lahir tak sedikitpun air susu mengalir darinya dan ditelan oleh bayi itu ia menerima pahala perbuatan baik dan jika ia terpaksa tak tidur karena anak-anaknya di malam hari, ia akan menerima pahala orang yang membebaskan tujuh puluh budak demi Allah”. (At-Thabrani).

Wallahu’alam…

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Dokter. Alumni FK Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat.

Lihat Juga

Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Figure
Organization