Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Turki Rugikan Mesir

Pemutusan Hubungan Diplomatik dengan Turki Rugikan Mesir

Izzah Gerif, Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP)
Izzah Gerif, Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP)

dakwatuna.com – Kairo.  Anggota Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP), sayap politik Jamaah Ikhwanul Muslimin, Izzat Gerif, menilai bahwa penguasa Mesir pasca kudeta sama sekali tidak peduli terhadap kemaslahatan negara dan rakyat. Ia memandang kebijakan otoritas dalam memutuskan hubungan dengan Turki akan berdampak buruk pada perekonomian Mesir.

Izzat menyatakan bahwa Turki memiliki aset yang besar dalam mendukung penyelamatan ekonomi Mesir pasca revolusi 25 Januari. Ada 350 industri dan 256 perusahaan milik Turki di Mesir yang mempekerjakan lebih dari 100 ribu orang Mesir. Selain itu juga ada miliyaran investasi Turki yang kedepannya akan membuahkan hasil untuk Mesir.

Ia menambahkan bahwa ada peran besar media massa dalam menciptakan kebencian, menguatkan opini kebohongan, memecah belah rakyat dan menebar tipu daya kudeta “kebohongan.”

Sejak lengsernya Mubarak dari presiden Mesir, negara ini mengalami krisis ekonomi yang buruk. Disamping faktor stabilitas negara yang membuat berkurangnya investasi masuk ke Mesir, banyak juga pengusaha-pengusaha pro Mubarak yang menarik asetnya dan memindahkannya ke luar negeri. Pasca naiknya Ikhwanul Muslimin ke pemerintahan lewat pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Mesir, lawan-lawan politik IM menebar propaganda boikot untuk mempercepat kejatuhan pemerintah. Tak ketinggalan beberapa negara teluk yang sedang dilanda ketakutan menghadapi kesuksesan Arab Spring ikut menggelontorkan dana besar untuk menggagalkan arus revolusi ini.

Dalam ancaman krisis tersebut Turki datang menawarkan bantuan guna menopang ekonomi Mesir yang nyaris anjlok. Erdogan datang ke Kairo membawa tak kurang dari 350 investor dari negaranya untuk membangunkan kembali kehidupan ekonomi Mesir. Selain itu Ankara juga menawarkan banyak mega proyek dengan Mesir. (msa/dakwatuna/SINAIOnline)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization