Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Masalah Terkadang Seperti Anjing

Masalah Terkadang Seperti Anjing

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi. (hasbee.wordpress.com)
Ilustrasi. (hasbee.wordpress.com)

dakwatuna.com – Masalah itu terkadang seperti anjing yang sedang menggonggong. Suaranya bikin tak nyaman. Bising.

Belum lagi penampakannya dengan gigi-gigi tajam menyeringai. Mental kita pun jadi ciut. Cemas. Takut.

Maka, saat seperti itulah pilihan yang kita ambil, akan mempengaruhi menit-menit berikutnya. Bahkan menentukan sejarah hidup kita.

Jika saat itu kita merasa takut dan memilih berlari menghindarinya, berarti kita tengah menyerah dengan keadaan. Mungkin, di saat itu kita mengira, menjauh dari gonggongannya yang menggelisahkan adalah ketenangan. Menghindari dari taring-taringnya yang menakutkan adalah kebebasan. Padahal itu adalah keliru. Pilihan yang salah.

Karena anjing itu, semakin kita berlari menghindarinya dengan penuh kepanikan dan ketakutan, akan membuatnya semakin beringas. Mengejar kita habis-habisan. Masalah lain pun akan hadir. Itu pasti. Iya kan?

Tapi, coba jika kita bersikap tenang. Jongkok saja. Tak usah banyak bicara. Sembari di hati mengatakan, “take it easy…” Maka, anjing menggonggong yang awalnya kita petakan sebagai sesuatu yang menakutkan, seketika diam bergeming. Gonggongannya seakan hilang ditelan bumi.

Gigi-gigi tajam yang tadinya menyeringai menakutkan, seketika terkatup. Anjing itu ketakutan. Berlari menghindari kita. Dan kini, kitalah yang mengendalikan keadaan. Anjing itu takluk. Ia takluk bersama ketenangan. Persis, seperti itulah masalah yang ada di kehidupan kita. Seperti anjing yang menggonggong.

Benarlah Allah dalam firman-Nya. Firman-Nya yang begitu menenangkan bagi orang-orang yang mempercayainya. Menenangkan bagi orang-orang yang beriman.

“Laa yukallifu allaahu nafsan illaa wus’ahaa… Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (Q.S Al-Baqarah 286)

Maka, pribadi-pribadi yang beriman itu, memilih untuk tenang saat menghadapi masalahnya. Sebesar apapun masalah yang hadir di hidupnya, (biidznillah) dapat ia taklukkan. Tak ada gelisah. Tak ada kepanikan. Tak ada keluh kesah. Karena ia yakin Sang Penggenggam Semesta tak kan membebankan masalah di luar batas kemampuannya. So, take it easy… Allahu ma’ana. Wallahu’alam.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Sarjana Sains (S.Si) di bidang Fisika, FMIPA Universitas Andalas, kini aktif di bidang Social Entrepreneure.

Lihat Juga

IZI Bantu Keluarga Dhuafa Terlilit Utang

Figure
Organization