Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / As-Sisi Benci Ikhwanul Muslimin Tapi Butuh Menterinya

As-Sisi Benci Ikhwanul Muslimin Tapi Butuh Menterinya

Dr. Basim Audah
Dr. Bassem Ouda

dakwatuna.com – Kairo. Musthafa Abdurrazzaq, kepala kantor menteri suplai kebutuhan pokok, mengatakan bahwa kabinet kudeta yang dipimpin oleh Hazim Bablawi berusaha melakukan komunikasi dengan menteri atasannya (Dr. Bassem Ouda) untuk tetap menduduki jabatannya sebagai menteri. Tapi Bassem menolak.

Musthafa mengatakan, “Pada tanggal 3 Juli, kantor perdana menteri menghubungi Dr. Bassem Ouda. Lalu ada juga telepon dari kementerian pertahanan, mengatakan bahwa As-Sisi ingin berbicara dengan Menteri Bassem Ouda. Saat itu aku hanya menjawab bahwa pesan akan disampaikan kepada menteri.

Ketika kusampaikan kepada menteri, beliau mengatakan, “Mereka mengira kita bisa menjual prinsip kita, dan kita akan menjilat agar mendapat jabatan dalam pemerintahan kudeta. Aku sudah bersumpah di depan Presiden Mursi, jadi aku tidak mau bersumpah di depan siapa pun selain beliau.” Beliau tidak mau melayani komunikasi perdana menteri kudeta dan As-Sisi itu.

Bassem Ouda adalah menteri Suplai Kebutuhan Pokok di masa pemerintahan Presiden Mursi. Beliaulah otak di belakang keberhasilan Presiden Mursi mewujudkan swasembada gandum dalam waktu sangat singkat. Padahal sebelumnya Mesir termasuk negara pengmpor gandum terbesar di dunia. Kini Basim harus mendekam di penjara karena termasuk tokoh yang menentang kudeta.

Nama Ouda berasal dari ayahnya, Asy-Syahid Abdul Qadir Ouda tokoh besar Ikhwan yang hidupnya berakhir di tiang gantungan karena kekejaman rejim Abdul Naser. Hingga kini umat Islam masih menikmati karya beliau berupa buku berjudul “At-Tasyri’ Al-Jina’i fil Islam”, Hukum Pidana dalam Islam. (msa/dakwatuna/islammemo)

Redaktur: M Sofwan

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir

Lihat Juga

Obama, Clinton hingga McCain Disebut Sebagai Anggota Ikhwanul Muslimin

Figure
Organization