Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Abbas: Pemerintahan “Hamas” Berakhir Pada 11 November

Abbas: Pemerintahan “Hamas” Berakhir Pada 11 November

Mahmud Abbas ketika bertemu dengan Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz 6/8/13
Mahmud Abbas ketika bertemu dengan Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz 6/8/13

dakwatuna.com – Riyadh. Sumber-sumber Palestina mengungkapkan bahwa Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas telah menyampaikan kepada Raja Arab Saudi Abdullah bin Abdul Aziz dalam kunjungan terakhir ke Riyadh, bahwa pemerintahan Gerakan Perlawanan Islam Hamas di Jalur Gaza berakhir pada 11 November ini, yang bertepatan dengan seruan gerakan “pemberontakan Gaza” untuk melakukan aksi massa melawan pemerintah Hamas di Jalur Gaza.

Sumber-sumber Palestina dan Arab Saudi kepada kantor berita Arab quds press, Selasa (12/11), mengatakan bahwa Abbas dalam kunjungan baru-baru ini ke Riyad (6/8), bertemu dengan raja Arab Saudi di Makah dan melakukan pertemuan membahas perkembangan isu Palestina (proses perdamaian dan masalah rekonsiliasi) dan situasi di kawasan.

Sumber-sumber ini menegaskan, raja Arab Saudi menyampaikan pertanyaan kepada Abbas seputar rekonsiliasi Palestina dalam jamuan makan. Abbas menjawab, “Rekonsiliasi yang Anda bicarakan ini tak perlu dibahas. Karena Hamas akan berakhir pada 11 November.” Merujuk kepada rencana yang dia siapkan melalui gerakan “pemberontakan Gaza” yang muncul di lapangan setelah munculnya “pemberontakan Mesir” yang melakukan demo melawan Presiden Mesir Muhammad Mursi dan mendapatkan bantuan militer.

Sumber-sumber ini menambahkan, raja Arab Saudi tidak mengomentari perkataan Presiden Abbas dan melanjutkan pembahasan dengannya saat kunjungan yang didampingi penasehat diplomatiknya Majdi Khalidi dan anggota Kimite Eksekutif PLO Shaib Urekat.

Sebelumnya gerakan yang menyebut dirinya “Pemberontakan Gaza” telah menyerukan kepada warga Palestina di Jalur Gaza untuk turun jalan pada hari Senin (11/11), untuk melakukan aksi massa melawan pemerintahan gerakan Hamas di Gaza. Namun yang terjadi adalah pada hari tersebut tidak terjadi apa-apa tanpa ada yang menyambut seruan tersebut.

Arab Saudi sendiri pernah menjadi sponsor perjanjian rekonsiliasi Makah pada Maret 2007. Dari perjanjian tersebut ditandatangani kesepakatan pembentukan pemerintahan persatuan nasional dan hanya berlangsung selama tiga bulan dan terjadilah perpecahan internal Palestina.  (pip/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.

Lihat Juga

Opick: Jangan Berhenti Bantu Rakyat Palestina!

Figure
Organization