dakwatuna.com – Tunis. Presiden Tunisia, Moncef Marzouki, menetapkan tahanan rumah kepada dua orang menterinya. Dua menteri itu adalah Osman Garnda (menteri luar negeri) dan Mahdi Jumah (menteri industri).
Selain harus menjadi tahanan rumah, mereka berdua juga tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar.
Keputusan ini diambil Presiden Marzouki setelah mereka terungkap sedang menyiapkan sebuah kudeta militer, berkordinasi dengan Emirat dan Perancis. Kudeta belum dilaksanakan, rencananya sudah tercium intelijen militer Tunisia.
Peristiwa ini membuktikan bahwa dalam pemerintahan sebuah negara ada pihak yang memperjuangkan kepentingan negara, tapi ada juga pengkhianat yang memperjuangkan kepentingan pribadi dan pihak asing. (msa/dakwatuna/ansarportsaid)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai: