Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Tahukah Anda, Apa Tragedi Kfar Qasim?

Tahukah Anda, Apa Tragedi Kfar Qasim?

inet
inet

dakwatuna.com – Ketika diterapkan jam malam dan darurat militer, warga desa Kfar Qasim yang tak tahu apa-apa harus berhadapan dengan pasukan Zionis bersenjata lengkap yang hanya menanyakan apakah mereka warga desa Kfar Qasim ataukah bukan.

Jika jawabannya positif mereka akan segera diterjang peluru tanpa belas kasihan dengan alasan melanggar aturan jam malam. Hanya dalam waktu satu jam antara pukul 17-18 petang 49 warga desa Kfar Qasim tewas di tangan tentara Zionis, termasuk di antara korban adalah perempuan dan anak-anak. Dalam melakukan kejahatan kaum Zionis  mengusung slogan, ‘Lakukanlah tanpa perasaan, Tuhan akan merahmatimu’. Slogan seperti ini muncul dari keyakinan akan keunggulan mereka di atas bangsa-bangsa lain sebagai kaum pilihan Tuhan.

Seiring dengan kejahatan itu, tentara Zionis bergerak memasuki Mesir. Setelah menduduki gurun Sinai mereka bergerak maju ke arah terusan Suez.  Empat hari setelah invasi tersebut tanggal 2 November 1956, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel dan Mesir untuk menyepakati gencatan senjata. Saat itu, gurun Sinai dan Jalur Gaza telah dikuasai oleh tentara Zionis. Perang ini adalah pertama yang terjadi antara Zionis dengan negara-negara tetangga Palestina.

Setelah kobaran perang Suez reda dan tragedi pembantaian desa Kfar Qasim terungkap masyarakat internasional mengecam aksi tersebut. Kuatnya tekanan memaksa Israel menyeret 11 tentara dan perwira militer di perbatasan ke meja hijau dengan tuduhan pembantaian di desa Kfar Qasim. Proses pengadilan ini tercatat sebagai salah satu humor sejarah yang paling menyakitkan. Semua yang terlibat divonis dengan ‘gaji tambahan 50 persen’.

Pada tahap berikutnya, akibat tekanan opini umum dunia, Israel menyeret memvonis dua perwira dalam tragedi Kfar Qasim Mayor Samuel Malinky dan Letnan Gabriel Dahan dengan hukuman 17 dan 15 tahun penjara. Akan tetapi mahkamah tinggi militer memutuskan untuk memberi keringanan kepada kedua perwira tersebut atas vonis pengadilan yang dinilai berat.

Setahun kemudian keduanya dibebaskan. Sembilan bulan setelah bebas, Dahan diangkat menjadi perwira militer yang bertanggung jawab tentang urusan bangsa Arab di Ramallah, sementara Malinky yang memanfaatkan pengaruh militer berhasil memperoleh izin membuka pusat wisata di selatan Palestina. Dengan demikian, berkas perkara pembantaian desa Kfar Qasim pun ditutup. (knrp/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

[Video] Akademisi Israel: As-Sisi Jauh Lebih Zionis dari Saya

Figure
Organization