Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Erdogan Berhasil Wujudkan Mimpi 153 Tahun Turki

Erdogan Berhasil Wujudkan Mimpi 153 Tahun Turki

PM Turki Recep Tayip Erdogan bersama sejumlah pemimpin negara lain meninjau kereta bawah tanah yang baru diresmikan selasa, 29/10. . Foto: AFP
PM Turki Recep Tayip Erdogan bersama sejumlah pemimpin negara lain meninjau kereta bawah tanah yang baru diresmikan selasa, 29/10. . Foto: AFP

dakwatuna.com – Istanbul.  Presiden  Republik Turki Abdullah Gul dan PM Turki Recep Tayip Erdogan meresmikan kereta bawah laut yang diberi nama Marmaray Projesi, Selasa (29/10). Peresmian itu menandai terwujudnya mimpi 153 tahun rakyat Turki untuk memiliki kereta bawah laut.

Proyek kereta bawah laut ini sudah dicanangkan sejak tahun 1861 oleh Sultan Abdul Majid dan Sultan Abdul Hamid pada tahun 1891. Keduanya merupakan Sultan Osmanli yang berkuasa pada saat itu. Untuk mewujudkan mimpi tersebut pemerintahan Turki saat itu mendatangkan sejumlah ahli dari AS, Inggris, dan Perancis untuk merencanakan proyek tersebut.

Namun kedua sultan tersebut tidak dapat merealisasikan rencananya saat itu. Baru di masa Erdogan rencana itu dihidupkan kembali.

Terowongan bawah laut yang menyambungkan antara bagian Asia dan Eropa kota Istanbul ini berada di kedalaman 63 mdpl. Ini terowongan bawah laut paling dalam di dunia saat ini.

Dalam sambutannya Erdogan menyampaikan, proyek ini bukan hanya untuk rakyat Istanbul saja, tetapi ini juga merupakan proyek kemanusiaan untuk seluruh penduduk Turki. Ia bahkan memimpikan suatu saat dari Marmara, Istanbul akan tersambung ke negara-negara lain.

“Dari Marmara ke Peking, Tokyo, sampai ke London insya Allah akan menjadi proyek saudara-saudara kita. Sebuah proyek solidaritas dan perdamaian,” ujarnya.

Selain terowongan bawah laut, tahun 2015 mendatang juga akan diresmikan jembatan penyambung antara benua Asia dan Eropa ke tiga yang ada di Istanbul, yaitu Jembatan Yavuz Sultan Selim. Proyek pembangunan ini tidak hanya akan berpusat pada kota Istanbul saja tapi juga akan disusul oleh proyek yang sekarang sedang dikerjakan di daerah lainnya di Turki.

Sebagai penutup pidatonya dalam peresmian Marmaray Pröjesi  ia mengatakan, “Kalian cinta atau tidak, suka atau tidak, memberi suara atau tidak kepada kami, masyarakat Istanbul dan Turki dengan bangga mendengar ketenangan hati dalam investasi besar ini,” ujarnya.

“Kami bukan penguasa bangsa ini, kita adalah pelayan untuk bangsa ini. Ini  adalah pelayanan, Marmaray tidak akan menjadi yang terakhir,” katanya bersemangat.

Kereta ini diperkirakan akan mengangkut sekitar 1,5 juta penumpang setiap harinya dan akan mendulang pendapatan sekitar 2 juta TL (Turki Lira)  per harinya. Jika pendapatan yang dihasilkan terus dalam keadaan stabil, diperkirakan dalam jangka waktu 9,4 tahun proyek ini akan mencapai titik impas (break event point). (tajuk/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Ini Alasan Turki Beli Sistem Pertahanan dari Rusia

Figure
Organization