Topic
Home / Narasi Islam / Resensi Buku / Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan Juga Ya?

Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan Juga Ya?

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Cover buku "Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan Juga Ya?"
Cover buku “Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan Juga Ya?”

Judul Buku: Mengapa Doaku Tidak Dikabulkan Juga Ya?
Penulis: Fahrudin Ghozi
Penerbit: Diva Press
Cetakan: I, Mei 2013
ISBN: 978-602-7933-41-5

Kiat Menjalin Keintiman dengan Tuhan

dakwatuna.com – Doa bukan sekadar meminta. Lebih jauh lagi, doa merupakan media komunikasi jiwa seorang hamba pada Rabbnya. Sehingga dimensi doa begitu luas, tak berbatas dan merupakan sebuah keniscayaan bagi setiap hamba. Sehebat apa pun seorang hamba sebenarnya tak mungkin bisa lepas dari kebutuhannya untuk berkomunikasi dengan Penciptanya. Terlebih saat ini. Di tengah hiruk pikuk kebutuhan dan persaingan, hanya doalah yang mampu menjadi tumpuan dan tempat kembali bagi setiap hati yang terombang kegelisahan.

Namun masalahnya banyak dari kita yang putus asa. Bukan menganggap komunikasi ini tak penting tapi kita keburu memvonis bahwa Allah tak mau mendengarnya. Padahal, Allah tak mungkin ingkar janji. Dia akan selalu mengabulkan setiap pinta seorang hamba. Jadi, letak ketidakberesan ada di pihak manusianya.

Ada banyak faktor yang bisa membuat komunikasi kita dengan Allah terasa tersendat. Tidak mengerti maksud doa yang dipanjatkan merupakan salah satu penyebabnya. Ini bisa dipahami karena berdoa bukan seperti merapal mantra, tapi harus diucapkan sepenuh hati. Dan ini menuntut kita harus memahami apa yang diucapkan.

Sebab lainnya adalah salah memaknai sebuah doa. Banyak dari kita begitu sederhana memaknai doa, sehingga mereka terjebak pada pemahaman yang sempit. Hanya menjadikan doa sekadar alat mendapat pemberian dari Allah semata. Seperti orang miskin meminta pada si kaya, seorang anak pada bapaknya. Maka, saat semua sepertinya tidak sesuai dengan yang diharapkan atau lama terkabulnya, tak segan mereka berhenti berdoa atau menebar kail lebih banyak dengan cara-cara yang sebenarnya sudah keluar jauh dari makna sebuah doa.

Selain itu yang membuat doa kita tak terkabul adalah kurang optimis, berakibat buruk bila dikabulkan, disertai dengan perasaan angkuh dan sombong, mendikte Allah, tidak istiqamah, dll.

Agar komunikasi kita dengan Allah bisa berjalan lancar juga terjalin lebih intim selain harus memperhatikan dan memahami hal-hal yang bisa menyebabkan doa tidak terkabul seperti di atas, kita juga harus memahami waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa. Di antaranya: sepertiga malam terakhir, saat berpuasa hingga berbuka, pada bulan Ramadhan, di antara adzan dan iqamah, saat terjepit atau kesusahan, ketika hati dalam keadaan lemah lembut, dll (hal.207-226)

Buku setebal 248 halaman ini ditutup dengan adab-adab yang mesti dilakukan seorang dalam berdoa. Ini penting, karena semua itu juga merupakan satu faktor kunci bagi terkabulnya sebuah doa.

Adab-adab itu antara lain harus diawali dengan memuji pada Allah, dengan pengakuan doa dan perasaan rendah diri, disertai shalawat pada Nabi Muhammad, dengan suara lirih, dengan kalimat sederhana, dengan mengangkat tangan, dengan perasaan harap yang berselimut rasa cemas, menghadap kiblat, dll. (Hal.227-242)

Sejatinya tidak ada yang lebih luas dari kasih sayang Allah, maka tak pernah ada alasan yang benar sehingga kita putus asa dan merasa terlempar dari sisi rahmat-Nya. Isilah jiwa kita akan suatu keyakinan bahwa Dia senantiasa mencintai kita, dan berdoalah seraya berusaha. Niscaya kita akan selalu merasa didekap oleh rahmat-Nya.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Penulis lepas, pengurus di TBM Sumber Ilmu. Cerpen sudah pernah dimuat di Radar Banyumas, Koran Merapi, Harian Republika, Tabloid Cempaka, Annida online, Radar Surabaya. Cernak sudah pernah dimuat di Kedaulatan Rakyat dan Suara Merdeka. Resensi sudah pernah dimuat di Rimanews, Koran Jakarta, Annida online, Okezone, Kompas.com, Radarseni, Wawasan. Naskah lain sudah pernah dimuat di Rindang dan majalah Misykat.

Lihat Juga

Doa dan Munajat untuk Keselamatan Dalam Menghadapi Pandemi COVID-19

Figure
Organization