dakwatuna.com – Habis #Vicky Terbitlah #Jebret?
Mendadak Cinta Bahasa Indonesia?
Dalam semalam, Vicky menjadi “selebritas” bahasa. “Selebritas” yang gaya berbahasanya ditiru-tiru, sekaligus ditertawakan khalayak. Dalam semalam pula, kata “jebret” menjadi buah bibir orang-orang. Kata yang mengiringi kemenangan Timnas U-19 itu dipopulerkan sang komentator pertandingan. Tak hanya slogan jebret, sang komentator pun memopulerkan kembali kutipan-kutipan dari tokoh bangsa. Persamaan dari keduanya ialah sama-sama menular melalui mulut-telinga dunia maya.
Ada apa sebenarnya di balik cepat mewabahnya gaya Vicky dan ungkapan non-konvensional seperti jebret? Benarkah kita sedang dilanda kejenuhan berbahasa? Bagaimana sebetulnya yang-benar dan yang-keliru dari keberbahasaan kita pada umumnya? Benarkah banyak salah kaprah di dalamnya?
Bagaimana pula media sosial menentukan bentuk bahasa kita ke depannya? Mungkinkah ini dijadikan momen untuk mengarusutamakan kembali bahasa Indonesia secara baik dan benar, serta bersastra dengan nikmat; tak hanya di dunia pendidikan, tapi juga di kalangan media massa dan pemirsanya, di kalangan penulis dan khalayak pembacanya, di dunia nyata dan di dunia maya?
Untuk itu, bertepatan dengan momen 85 tahun Sumpah Pemuda, kami dari Forum Lingkar Pena Wilayah Jakarta Raya yang membersamai FLP Cabang Depok, FLP Cabang Jakarta, FLP Cabang Bekasi, FLP Cabang Ciputat, dan FLP Cabang Bogor, berniat menyelenggarakan kegiatan positif untuk bersama mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan di atas dan banyak lagi.
===
Hayu Nyok Mari Hadir dan Ikuti!!!
PENGAJIAN SASTRA Edisi Perdana
“AKU INGIN MENCINTAI (BAHASASTRA) INDONESIA DENGAN SEDERHANA”
Ahad, 27 Oktober 2013 Pukul 09.00 – 11.45 WIB
Di RUANG AUDIOVISUAL MUSEUM MANDIRI, Kawasan Kota Tua, Jakarta
Bersama Pembicara:
– Ivan Lanin, Wikipediawan Pecinta Bahasa Indonesia
1001 Pencerahan Menghindari Kealayan, Kealpaan, dan Kesalahkaprahan Berbahasa
Selain itu, akan digelar juga acara Mimbar Sastra pada sore harinya, pukul 16.00-19.00 WIB di Taman Kawasan Kota Tua, Jakarta.
Mimbar Sastra merupakan arena bersama, free, dan terbuka untuk pembacaan karya sastra. Kami mengundang peminat sastra dari berbagai kalangan, untuk turut hadir, tampil berbagi dan berekspresi.
Kami berharap melalui kegiatan ini, kita dapat sama-sama bergotong-royong menyemai semangat berliterasi, memupuk kultur gemar membaca, mengapresiasi, dan berbagi, hingga membuahkan masyarakat madani yang karib dengan bacaan-bacaan dan wacana-wacana bergizi.
Redaktur: Deddy S
Beri Nilai: