dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Jakarta. Pekurban atas nama ‘hamba Allah’ masih mendominasi deretan nama pekurban yang membayar qurbannya via Bank. Tak kurang dari 20% pequrban yang telah dihimpun, belum mengonfirmasikan namanya ke Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa (THK DD) (14/10). Sementara rekapitulasi dari bank hanya mencantumkan jumlah pembayaran yang ditransfer saja.
Kondisi demikian akan menyulitkan panitian THK DD saat akan mempublikasikan, dan melaporkan qurban yang akan disembelih, sebab tak ada nama atau data jelas mengenai si pequrban.
“Di THK kami selalu menjaga transparansi dalam setiap transaksi atau pun penyebaran hewan qurban. Oleh karena itu setelah hewan qurban disembelih serta dibagikan, kami akan laporkan pada pada pequrban dalam bentuk laporan tertulis dan foto saat hewan disembelih serta dibagikan. Hal ini bertujuan agar pequrban mengetahui, dimana qurbannya disembelih. Selain itu menjamin qurban sampai kepada orang yang berhak,” tegas Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif THK Dompet Dhuafa.
Memang tak mudah mengatur penyediaan dan distribusi hewan qurban dalam jumlah puluhan ribu. Namun THK bekerjasama dengan Kampoeng Ternak Nusantara (KTN) sudah menyiapkan 30 ribu qurban yang akan disalurkan ke seluruh pelosok negeri. Maka tak perlu heran bila si pequrban berasal dari Jakarta, namun hewan qurbannya akan disembelih di Kalimantan.
“Kami sangat berharap para pequrban yang belum melakukan konfirmasi data, segera melakukannya. Hal ini disebabkan, qurban adalah amanah besar yang harus kami lakukan dengan sebaik-baiknya. Demi terjaganya kepercayaan diantara THK, juga pequrban. Malam takbiran ini bahkan kami aktif hingga menjelang subuh. Selanjutnya kami berhenti sejenak sambil melakukan verifikasi nama pequrban, lalu akan kita mulai lagi setelah shalat Idul Adha” tambah Yuli. (dd/ded/dakwatuna)
Redaktur: Deddy S
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
