Topic
Home / Berita / Daerah / Peresmian Pos Edukasi dan Pelayanan Kesehatan SPI Pusat

Peresmian Pos Edukasi dan Pelayanan Kesehatan SPI Pusat

2dakwatuna.com – Tangerang Selatan – Kesehatan merupakan salah satu titik sorotan yang sudah meng-global. Dalam tataran dunia, kesehatan perempuan telah menjadi salah satu poin penting dalam target MDG’S 2015 yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Bahkan dalam target MDG’S 2015 lainnya terkait menurunkan angka kematian anak melibatkan peran kesehatan perempuan yang bermula dari masa remaja. Setiap tahun sekitar 20.000 perempuan di Indonesia meninggal akibat komplikasi dalam persalinan.

Tidak hanya berhenti di persoalan ibu, kematian anak juga bukan hanya karena disebabkan oleh penyakit tapi juga terkait dengan akses layanan kesehatan ibu dan anak khususnya sepanjang kehamilan dan pasca persalinan. Kesehatan anak sangat terkait dengan kesehatan ibu.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (2007), menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu SDM yang memiliki fisik yang tangguh, mental yang kuat, kesehatan yang prima, serta cerdas. Oleh karena tentu saja pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak sudah selayaknya harus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Program posyandu atau pos pelayanan terpadu untuk ibu dan anak memang sudah digalakkan oleh pemerintah hingga ke daerah, namun ternyata kegiatan posyandu ini masih belum bisa dirasakan dan dijangkau oleh semua warga. Bagi sebagian daerah yang sudah memiliki posyandu tentu akan mudah mengontrol rekam jejak kesehatan, memberi langkah preventif sebagai pencegahan dan penanggulangan terhadap masalah – masalah kesehatan ibu dan anak di daerah setempat.

Namun, bagi warga yang secara jarak cukup jauh dengan pos pelayanan terpadu yang tersedia di area tersebut, tentu ini akan menjadi masalah yang berarti jika tidak diberikan solusi yang bijak oleh stakeholder setempat.

Sebagai contoh warga di gang ketapang RT 01 Kelurahan Pamulang Barat, walaupun sudah ada posyandu yang dilaksanakan oleh kader RT 01 namun karena luasnya wilayah RT 01 menyebabkan warga enggan untuk datang ke posyandu tersebut, karena lokasi yang kurang strategis.

“Masa balita itu periode emas pertumbuhan sekaligus waktu dimana anak mudah sakit. Penting bagi ibu-ibu untuk memberi makanan bergizi sebagai pemacu tumbung kembang anak menjadi sehat dan cerdas,” ujar dr. Anisa saat mengisi sesi penyuluhan dalam rangkaian Peresmian Pos Edukasi dan Pelayan Kesehatan pada Rabu (9/10) di Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Adalah Sekolah Perempuan Indonesia (SPI) yang berinisiatif membuka pos tersebut.

Mengingat pentingnya menyadarkan masyarakat agar lebih peduli terhadap status kesehatan, terutama BALITA tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, sehingga divisi Kesehatan Sekolah Perempuan Indonesia menyadari perlunya strategi “jemput bola” dengan merangkul warga setempat, tandas Endang Dzunnuraini sebagai Direktur SPI KAMMI.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam menunjang upaya mempertahankan dan meningkatkan status gizi serta kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan kemampuan kader, manajemen dan fungsi pos pelayanan kesehatan ini. Oleh karena itu demi tercapainya tujuan dan kesinambungan gerak kegiatan tersebut, maka pos pelayanan kesehatan Sekolah Perempuan Indonesia Ketapang ini direncanakan akan dijalankan secara terus menerus secara berkelanjutan di setiap bulannya. (sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

UNICEF: Di Yaman, Satu Anak Meninggal Setiap 10 Detik

Figure
Organization