Topic
Home / Berita / Nasional / Qurban yang Melintasi Tanah Gersang dan Pegunungan

Qurban yang Melintasi Tanah Gersang dan Pegunungan

DSC_1167dakwatuna.com – NTT. Tak sedikit aral rintang yang harus diarungi oleh para relawan PKPU untuk menghantarkan daging qurban hingga ke pedalaman nusantara.

Bertahun, lembaga kemanusiaan nasional ini istiqamah menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, namun luar biasa berkesan menghantarkan kebaikan dan keberkahan dari para pe-qurban.

Perlu 6 jam perjalanan darat dari Kupang menuju kota Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.  Dari Soe, perjalanan dilanjutkan dengan dua jam perjalanan darat lainnya untuk sampai di sebuah titik yang bernama Oue-Oue.  Dua jam perjalanan panjang itu melintasi tanah kering nan gersang, sehingga tak terpikirkan ada dua buah kampung yang para penduduknya sudah menunggu tim qurban PKPU tiba.

Tim yang mewakili para pequrban dari sebuah lembaga donor salah satu negara di Eropa yang menggandeng PKPU sebagai mitra nasional nya, tak menyangka bahwa ada dua kampung muslim, yang teguh mempertahankan aqidahnya di tengah kerasnya padang tandus di Nusa Tenggara Timur tersebut.  Seseorang meneteskan air matanya.  Terharu, karena dapat berbagi bahagia, kebaikan dan keberkahan dari orang-orang nun jauh berbeda benua.  Sebuah kontras antara Eropa yang serba maju dan modern dengan sebuah kampung dengan rumah kecil berdinding kayu yang minim air bersih, apalagi fasilitas umum.  Walau tanpa alas kaki, mereka menyambut dengan tarian tradisional nya.

Ada 10 ekor sapi disiapkan.  Dan Ada sekitar 500 jiwa yang menikmati daging qurban tersebut.  Antusias masyarakat yang melegakan ini ditambah dengan sebuah kejutan, walau miskin mereka sangat menjunjung tinggi perilaku berbagi.

“Ini hari raya, kami mau berbagi bahagia dengan saudara-saudara kami di kampung lain”  Ya, para penerima manfaat ini, berjalan melintasi kampung lain, berbagi dengan saudara-saudara non muslim.  Sungguh sejuk menyaksikan bahwa kebaikan dan keberkahan itu tumbuh subur.  Ketika waktu dzuhur tiba, sekelompok ibu-ibu dengan antusias berjalan 2 km untuk membawakan air wudhu bagi tim qurban PKPU dan donor.  Subhanallah. Tetes air mata haru.  Mereka miskin, tetapi memiliki kekayaan jiwa.

Begitulah qurban PKPU dilaksanakan di pedalaman, kantong-kantong kemiskinan, di daerah kumuh, rawan pangan, dan rawan bencana alam.  Dalam maupun luar negeri.  Hampir seluruh daerah pedalaman yang dihantarkan daging qurban adalah daerah dengan akses jalan yang memprihatinkan, miskin, minim fasilitas hidup, dan mendambakan uluran kebaikan.  Di sanalah kebaikan para pe-qurban dihantarkan.

Ke Sorong, ke Kampung Baru Ulu di Balikpapan Barat, ke Turus di Kudus, ke Poso, Ke Nanggroe Acegh Darussalam dan berbagai kawasan di Nusantara.  Di Stittwe,  di mana kamp pengungsian terbesar Rohingya di Myanmar berada, qurban dilaksanakan dengan sunyi dan senyap, penuh kehati-hatian dan terencana.  Di Kamp pengungsian di perbatasan Kenya dan Somalia, qurban dihantarkan dengan penuh doa agar para relawan pelaksana qurban dapat pulang ke tanah air dengan selamat tak kurang suatu apa.  Tak terhambat oleh para militan yang bersiteru.  Sungguh mencekam.  Sungguh sebuah perjuangan mengarungi keberkahan dari Allah SWT.

Qurban adalah bentuk kerelaan terbaik untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan.  Satu bulunya bernilai satu kebaikan.  Dapatkah kita menghitung bulu dari hewan yang kita qurbankan?  Sungguh qurban adalah kebaikan yang dibalas kebaikan Sang Maha dengan berlipat ganda.  PKPU hadir menghantarkan kebaikan itu agar, kiranya dibalas kebaikan pula.  Kutunggu qurbanmu..(er/pkpu/sbb/dakwatuna)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Qurban Masuk Desa (QURMADES), Sensasi Qurban Zaman Now

Figure
Organization