Topic

5 cm.

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Cover buku "5 cm.".
Cover buku “5 cm.”.

Judul: 5 cm.
Penulis: Donny Dhirgantoro
Penerbit: P.T. Grasindo (Kompas Gramedia)
Cetakan: XVI, 2012
Tebal: 381 halaman
ISBN: 978-979-081-852-1

Ketangguhan dalam Membina Persahabatan

dakwatuna.com – Sebuah pertemanan merupakan hal pasti yang dialami oleh tiap-tiap individu dalam kehidupan ini. Karena manusia tanpa seorang teman kehidupannya tidak akan terasa sempurna. Ketidaksempurnaan itulah yang mendorong manusia untuk mencari teman. Teman bisa menjadi curahan hati, perasaan, dan pikiran ketika kita mengalami ha-hal yang sulit kita selesaikan secara individu. Kehadiran seorang teman akan menjadi penopang dan motivasi untuk terus melangkah ke depan.

Namun sayang, terkadang sebuah persahabatan tidak berlangsung cukup lama. Hal itu juga disebabkan oleh berbagai macam alasan. Persahabatan terkadang hanya berlangsung bulanan. Begitu juga bisa bertahan hanya tiga tahun atau enam tahun saja, misalkan ketika masih sekolah SD selama enam tahun, atau SMP atau SMA selama tiga tahunan. Sebuah persahabatan mayoritas tidak bertahan lama. Selain sebab sekolah tadi, juga bisa dikarenakan faktor kehidupan seseorang yang harus terpenuhi seperti menikah, bekerja sambil kuliah, atau oleh pertengkaran akut dan tak ada jalan keluar sehingga sebuah persahabatan hancur dan berantakan.

Sebuah persahabatan dalam novel 5 cm ini merupakan contoh persahabatan yang bisa menjadi paradigma dan contoh dalam kehidupan ini. Keakraban dalam kehidupan meski bercampur sedikit masalah dan konflik kecil-kecilan akan dengan mudah diselesaikan dalam sebuah pertemanan. Segala macam perbedaan selalu menemukan warna pelangi. Sehingga perbedaan dalam persahabatan menjadi dorongan untuk saling mengerti dan memahami antara satu dengan yang lainnya.

Tokoh utama dalam kisah persahabatan yang berjalan hingga sepuluh tahun lebih ini dimainkan oleh lima bintang. Di antaranya; Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta. Lima tokoh utama inilah yang menjalani persahabatan lebih dari sepuluh tahun. Setiap saat mereka selalu bersama. Hingga pada suatu saat mereka menyadari bahwa mereka tidak memiliki teman lain kecuali mereka berlima saja (Hal. 4-12).

Ada hal yang perlu diingat bahwa lima tokoh antara Arial, Riani, Zafran, Ian, dan Genta ketika sepakat berpisah tiga bulan tanpa komunikasi Arinda atau Adinda menjadi bagian dari lima tokoh persahabatan. Sehingga tampak enam orang mendaki sebuah tanjakan gunung di cover novel ini.

Penceritaan dalam novel ini tidak sama dengan penceritaan dalam film yang diluncurkan pada tanggal 12 Desember 2012 lalu. Sehingga sedikit mengaburkan pembaca maupun penikmat filmnya. Banyak kejadian yang senada dan mirip dengan peristiwa ini. Rentetan dan alur cerita antara isi novel dan film sedikit berbeda. Hal ini tidak hanya terjadi pada novel 5 cm. Perbedaan semacam ini juga sering terjadi pada novel-novel lain yang sudah difilmkan.

Dalam film novel ini, seorang Ian yang bertubuh gendut saat akan berangkat bersama, naik kereta ke Malang menuju puncak Mahameru dirinya tertinggal sendiri oleh lima teman akrabnya yang ditambah oleh sosok Adinda. Dia mengejar dengan susah payah dibarengi oleh Genta hingga pada akhirnya berhasil masuk tersungkur di hadapan Arial dan Zafran yang menariknya. Namun, dalam novelnya Ian bersantai ria dengan teman-temannya sambil menikmati makanan sebelum kereta berangkat (Hal. 144-148).

Perbedaan ini akan menciutkan para pembaca jika sudah menonton filmnya. Bisa saja penulis disebut sebagai penulis yang tidak konsisten dengan karyanya. Simpang-siur perbedaan alur juga harus diperhatikan antara novel dan film yang dirilis. Setidaknya untuk tidak mengaburkan pembaca dan penikmatnya, sepatutnya ada sebuah penjelasan mengenai alur yang berbeda antara dalam novel dan filmnya.

Atau kemungkinan besar novel 5 cm. sebenarnya tidak menarik dengan gaya penceritaan yang biasa-biasa saja tanpa ada adegan yang membuat pembaca atau penikmat yang geregetan dengan alur ceritanya. Sehingga saat dirilis untuk menjadi sebuah film perlu mengubah alur aslinya yang tidak menjadikan penikmat geregetan dan penuh debaran jantung. Gaya penceritaan dalam novel ini datar-datar saja tak ada yang menjadikan motivasi menggeliat bahkan yang tampak hanya kejenakaan.

Akan tetapi, novel ini patut diapresiasi dengan penceritaan kekuatan sebuah persahabatan yang berlangsung cukup lama. Dengan semangat persahabatan yang dibina selama lebih sepuluh tahun itu, hari-hari dijalani dengan penuh keakraban yang kadang silih berganti hilang dan muncul. Inspirasi untuk membangun sebuah persahabatan penuh makna dan loyalitas yang tinggi akan ditemukan dalam rentetan kisah-kisah yang disuguhkan di dalamnya.

Sangat sulit untuk membina sebuah persahabatan hingga lebih sepuluh tahun lamanya. Namun novel ini memberikan hal berbeda dari biasanya. Lima kawan tersebut dengan penuh keyakinan dan tekad dalam mimpinya menelusuri kekuasaan Tuhan dengan berlibur menuju puncak Mahameru di kabupaten Malang – Jawa Timur. Berkat keyakinan dan tekad yang mereka dapat dari mimpi-mimpinya pula akhirnya mereka menemukan kesuksesan.

Redaktur: Ardne

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Berbakti Pada Bunda tak Mengenal Waktu

Figure
Organization