Topic
Home / Berita / Nasional / Petugas PPIH, Pelayan Dua Kota Suci

Petugas PPIH, Pelayan Dua Kota Suci

Petugas haji gelombang pertama ketika dilepas oleh Menag
Petugas haji gelombang pertama ketika dilepas oleh Menag

dakwatuna.com – Sebagai Muslim, berhaji adalah satu cita-cita yang mungkin bernuansa spiritual. Namun, menjadi petugas haji sekaligus berhaji bukanlah hal yang terbayangkan sebelumnya.

Maka, ketika saya mendapat amanah untuk menjadi salah satu anggota Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) 1434 H, rasanya sulit digambarkan.

Ada aura berbeda yang seolah melingkupi kami. Kami memang tak hanya beribadah individu di Tanah Suci nanti.  Namun, kami mengemban amanah untuk melayani para tamu Allah agar mereka meraih predikat haji mabrur.

“Kami siap menjadi pelayan di dua kota suci”, demikian kata-kata yang sesekali terlontar dalam pembicaraan sesama wartawan. Tak jarang, saat kata-kata ini terlontar, ada rasa haru yang membuncah. Entah mengapa.

Bagi sebagian, mendapat amanah meliput sekaligus berhaji adalah hal yang tak terduga. “Iya, kaget sekali. Saya baru beberapa hari lalu dikabari bahwa saya akan masuk tim peliput haji,” kata seorang wartawati, sebut saja Fulanah, yang juga dibenarkan oleh beberapa teman lainnya. Ini memang kejutan manis.

Namun, tak semua menapaki jalan semudah itu. Seorang petugas lain, sebut saja Muhammad, adalah contoh yang memberi pelajaran tentang kegigihan. Untuk menjadi petugas, memang ada serangkaian tes yang harus dijalani Muhammad.

Sekali, dua kali, tiga kali, ia tak kunjung lolos tes. Berapa kalikah rangkaian tes yang harus dihadapinya sebelum ia lolos pada haji 1434 H ini? Enam belas kali.

Ya, jika tes hanya digelar sekali tiap tahun, berarti Muhammad telah menanti 16 tahun lamanya sebelum ia akhirnya mengemban amanah menjadi petugas. Penantian panjang yang berakhir manis. Pria bertubuh besar ini bertugas di daerah kerja (daker) Makkah. Subhanallah .…

Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, kami selalu diingatkan akan semangat melayani jamaah. “Ingat, luruskan niat,” kata Ahmad Kartono, Direktur Pembinaan Haji Kementerian Agama, beberapa waktu lalu.

Pesan lainnya datang dari Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Anggito Abimanyu. Ia mengingatkan agar petugas mengenali dengan baik lokasi agar bisa membantu jika jamaah tersesat. “Petugas juga jangan lupa agar selalu mengenakan seragam,” katanya baru-baru ini.

Seragam itu, kata Anggito, tak hanya menjadi penanda jati diri sebagai petugas. Namun, seragam itu akan memudahkan para jamaah haji untuk meminta bantuan jika diperlukan.

Sementara nun jauh di Tanah Haram, Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Arsyad Hidayat, mengingatkan kewajiban apel pagi bagi para petugas.

Apel ini dimaksudkan untuk memastikan pelayanan kepada jamaah di Daker Makkah sudah siap mulai pukul  08.00 waktu Arab Saudi.

“Semua petugas haji harus mengikuti apel pagi. Pastikan pelayanan di Daker Makkah sudah siap mulai pukul 08.00,” kata Arsyad, Ahad lalu di Makkah.

Menurut Arsyad, apel pagi juga bisa menjadi wahana komunikasi bagi seluruh petugas PPIH untuk saling bertukar informasi terkait perkembangan terakhir di bidang pelayanan masing-masing.

“Saran, kritik, tukar informasi, dan pengalaman bisa dikomunikasikan dalam kesempatan ini sehingga semuanya bisa terkomunikasikan dengan baik,” kata Arsyad.

Arsyad berharap dengan adanya komunikasi intensif antarseksi, proses pelayanan bisa berjalan lebih optimal dan perbaikan-perbaikan bisa dilaksanakan secara cepat, tepat, dan berkesinambungan.

“Dalam memberikan layanan, seluruh petugas harus menerapkan 3-S, yaitu senyum, salam, dan sapa,” pesan Arsyad.

Kini, koper-koper petugas telah disiapkan. Seragam berwana biru muda dan biru tua pun sudah tergantung rapi, menanti giliran ditata dalam koper.

Di sudut lain, sebuah tas ransel tersandar, lengkap dengan lambang bendera merah putih dan tulisan “Petugas” pada bagian muka.   Labbaik Allaumma labbaik … Ya Allah, kami siap melayani para tamu-Mu.  (dz/yr/rol)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Jalan Meraih Taqwa

Figure
Organization