dakwatuna.com Menuju Kesatuan Umat
dakwatuna.com – Kairo. Pihak militer Mesir menyatakan telah melumpuhkan sekitar 1500 personil milisi bersenjata di Sinai. Di antaranya ada yang meninggal dunia, terluka, dan melarikan diri dari Sinai. Dalam keterangan lain yang dilaporkan oleh harian Shorouk Ahad (15/9/2013) kemarin, sekitar 500 orang meninggal dan luka, 600 orang ditangkap, dan sisanya melarikan diri ke Gaza.
Namun, banyak media menyebutkan bahwa para korban meninggal dan luka berasal dari kalangan sipil. Misalnya pernyataan yang disampaikan Syeikh Ibrahim Mani’i, bahwa militer telah menghancurkan dan membakar rumah-rumah penduduk. Sehingga banyak keluarga saat ini tinggal di lahan terbuka di padang pasir.
Menurutnya, di kampung Mahdiyah saja terdapat 42 orang korban meninggal karena salah tembak. Padahal menurutnya, kampung tersebut berjarak 15 Km dari perbatasan, sehingga tidak mungkin militer membumi-hanguskannya dengan dalih menghancurkan terowongan yang menghubungkannya dengan wilayah Gaza. Selain membunuh, dan menghancurkan perumahan penduduk, militer juga menghancurkan perkebunan zaitun dan tanaman yang lain.
Seorang aktivis media, Ismail Sakandari, menuliskan di akun facebook, kesaksiannya sepulang dari kampung Syeikh Zuwaid bahwa daerah itu benar-benar mendapatkan serangan ganas dari militer. Beliau menyaksikan sebuah masjid yang diserang berkali-kali dengan helikopter Apachi, seorang nenek yang meninggal ditembak dengan peluru penembus dinding saat dia duduk santai di rumahnya, dan seorang kakek yang meninggal ditembak saat selesai shalat subuh di masjid. Selain itu, banyak rumah dan pohon zaitun yang dibakar.
Di lain pihak, militer menyatakan bahwa mereka sedang memerangi teroris dan kelompok yang senang mengkafirkan. Puluhan personil militer bahkan dikabarkan menjadi korban dalam baku tembak dengan kelompok tersebut. (msa/dakwatuna/islammemo)
Redaktur: M Sofwan
Beri Nilai:
(No Ratings Yet)
Loading...Tentang Tim dakwatuna
