Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Promosikan Keuangan Syariah, Dubai-London Bersinergi

Promosikan Keuangan Syariah, Dubai-London Bersinergi

Simbol kedua Negara; Menara Jam Big Ben di London (kiri) dan Menara Burj Khalifa di Dubai (kanan)
Simbol kedua Negara; Menara Jam Big Ben di London (kiri) dan Menara Burj Khalifa di Dubai (kanan)

dakwatuna.com – Dubai. Dubai dan London saling melengkapi dalam mempromosikan keuangan syariah. Keduanya dinilai memiliki karakteristik unik untuk bersinergi dalam upaya mengembangkan pasar keuangan syariah global.

Menteri Negara Senior di Kantor Asing dan Persemakmuran Inggris, Baroness Warsi, menyambut baik inisiatif Dubai menjadi pusat global ekonomi syariah.

“Kami melihat banyak cara yang dilakukan Dubai untuk menjadi pintu gerbang ke dunia Muslim sedangkan London sebagai pintu gerbang ke seluruh dunia,” ujarnya seperti dikutip Gulf News, belum lama ini.

London menjadi kota yang dapat menawarkan konektivitas untuk keuangan syariah global. “Pada akhirnya, pasar keuangan syariah  harusnya tidak tidur,” kata dia. Hal itu hanya akan terjadi jika keuangan syariah menjadi sukses dalam zona waktu berbeda.

Warsi berujar, kehadiran keuangan syariah telah terasa di Inggris, bukan hanya dengan pendanaan Shard dan Desa Olimpiade tetapi juga melalui jaringan perbankan yang berkembang.

Saat ini, ada 22 bank di Inggris yang menawarkan produk-produk syariah dan lima dari mereka adalah sepenuhnya (full flege) berbasis syariah. Hingga kini, bank-bank di Inggris telah mengeluarkan 37 sukuk senilai 30 miliar dolar AS dan semuanya terdaftar di London Stock Exchange.

Dia menyebut pembicaraannya dengan pihak Uni Emirat Arab (UEA) telah membantunya belajar bagaimana mengatasi tantangan keuangan syariah. “Kebijakan politik akan membantu proyek infrastruktur Inggris agar dapat didanai oleh instrumen keuangan syariah,” ucapnya.

Wakil Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Dubai Hesham Abdullah Al Shirawi mengatakan, keberhasilan London sebagai pusat keuangan syariah menambah kekuatan Dubai menjadi ibu kota ekonomi syariah di dunia.

“Apa yang kita inginkan dan butuhkan adalah mendapatkan keuntungan dari peran Inggris dan London,” ujar Al Shirawi.

London sudah menjadi pusat keuangan syariah di Barat. Malaysia adalah pusat keuangan syariah yang sangat besar di Timur. “Kami berada tepat di tengah dan kami dapat membantu dengan baik. Inggris dapat mengakses Timur dan kami dapat membantu akses Timur dan Barat,” ucapnya.

Al Shirawi mengatakan ada persaingan antara pusat keuangan syariah tersebut, namun masih dalam batas normal atau persaingan sehat. “Persaingan terjadi dalam hal meningkatkan produk dan kualitas layanan keuangan syariah,” kata dia. (qr/rol)

 

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Di Hadapan Ivanka Trump, Tun Mahathir Kecam Keras Amerika Serikat

Figure
Organization