dakwatuna.com – Jakarta. Pengetahuan jamaah haji akan kondisi dan suasana di Makah dan Madinah sebelum berangkat ke Tanah Suci menjadi hal yang sangat penting, khususnya ditengah kondisi cuaca panas saat ini yang bisa mencapai 43 derajat celcius.
Hal ini sangat membantu jamaah untuk mempersiapkan diri menghadapi cuaca ekstrim di Tanah Haram. Karena itu para jamaah umumnya membekali diri dengan berbagai peralatan untuk mengantisipasi kemungkinan sakit karena cuaca panas, seperti kacamata hitam, masker, dan payung.
Peralatan ini diperlukan, khususnya ketika berziarah ke tempat-tempat bersejarah, misalnya Jabal Nur, Bukit Mganet, Jabal Arahmah, Goa Tsur, dan lainnya.
Untuk menghadapi umrah di musim panas, salah satu pembimbing sekaligus tour guide dari NRA Tour and Travel, ustadz Hadiri telah mengingatkan agar jamaah selalu menggunakan kacamata. Ini berguna untuk menghindari silau dari pantulan sinar matahari. “Jangan lupa kacamata hitamnya dipakai,” ujarnya.
Selain itu, ia mengingatkan agar jamaah memperbanyak minum, khususnya air zamzam. Karena kalau kurang minum, jamaah bisa mengalami dehidrasi yang berdampak menurunnya daya tahan tubuh.
“Sebelum minum zamzam, baca bismillah dan ucapkan doa,” katanya mengingatkan. Selain melepas dahaga, air zamzam diyakini bisa sebagai obat.
Jamaah juga tak lupa menggunakan lipgloss, lotion atau pun sunblock untuk melindungi kulit dari sengatan matahari. Lotion ini digunakan tentu saja sebelum mengucapkan niat umrah. Sebab pasca berniat umrah dan menggunakan pakaian ihram, jamaah tak boleh lagi menggunakan wangi-wangian. (asi/rol)
Redaktur: Saiful Bahri
Beri Nilai: