Topic
Home / Berita / Opini / Bangkitkan Semangat Melindungi Perempuan Dengan #TolakMissWorld

Bangkitkan Semangat Melindungi Perempuan Dengan #TolakMissWorld

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

sumber gambar, googledakwatuna.com – Indonesia, bangsa ini telah melaksanakan agenda-agenda liberal sejak pertengahan tahun 1980-an yang notabene melalui kebijakan deregulasi dan debirokratisasi, namun momentum krisis di penghujung tahun 1997 menjadi sejarah besar bagaimana agenda-agenda liberalisme itu sangat sistemik di Indonesia.

Ya, indonesia, dengan penduduk muslim terbesar didunia ini memang telah lama menjadi target empuk liberalisasi pada berbagai bidang kehidupan, baik bidang politik, ekonomi, sosial, informasi, moral, dan sebagainya, termasuk bidang agama.

Berbagai tokoh dari barat pun melancarkan programnya di indonesia, yang terbaru kemarin mulai dari datangnya Irshad Manji penulis buku dan tokoh feminis asal Kanada yang berhasil digagalkan kedatangannya ke indonesia karena menuai kontroversi terhadap umat islam. Hal ini tegas ditolak oleh tokoh-tokoh islam, karena menurutnya, kedatangan seorang yang jelas-jelas menghujat syariah dengan kampanye lesbianisme di negeri Muslim terbesar di dunia adalah bentuk pelecehan terhadap akidah, syariah dan akhlak umat Islam.

Belum puas karena ternyata programnya gagal, maka yang selanjutnya pun datang yaitu diselenggarakannya konser Lady Gaga di indonesia yang juga dibatalkan oleh kepolisian setempat, kapolda metro jaya,  diberitakan bahwa alasan pihak kepolisian tidak memberikan izin untuk konser artis Amerika Serikat, bukan hanya persoalan keamanan dan potensi ricuh saja, tetapi ada pertimbangan yang lebih jauh daripada persoalan tersebut, pertimbangannya itu untuk melindungi budaya Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai budaya timur, jadi itu lebih penting. Maksud mereka pun telah Allah pun jelaskan dalam firman-Nya bahwa,

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. al-Baqarah : 120)

 Dijelaskan pula menurut Tafsir Al-Qurtubi oleh Muhammad Bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurtubi, Tujuan mereka (Yahudi Nasrani)–Wahai Muhammad– bukanlah (mengeluarkan) ayat-ayat yang mereka usulkan agar mereka beriman. Bahkan, seandainya engkau datangkan ayat-ayat yang mereka minta niscaya mereka tetap tidak akan rela padamu. Yang mereka inginkan hanyalah agar engkau dan pengikutmu meninggalkan Islam.

Ya, itulah tujuan mereka, menjauhkan kaum muslimin dari agamanya. Karena musuh-musuh Islam tahu kalau mereka tidak mampu melawan umat Islam dengan perang fisik. Akhirnya dengan perang pemikiran mereka mencoba merusak moral dan akhlaq pemuda Islam dengan 3F: Food, Fun, Fashion (Makanan, Hiburan, Pakaian). Dengan tujuan yang tidak jauh berbeda hari ini dimana sedang ramainya publik membicarakan Miss World yang akan berlangsung di indonesia tepatnya di Bali-Jakarta, dan puncaknya di Bogor pada 28 September 2013 nanti pun menuai banyak penolakan dari masyarakat.

 

Kenapa harus #TolakMissword?

Mengapa banyak penolakan dari pagelaran Miss World, pertama kita analisis dari sejarahnya sendiri. Menurut sejarahnya, Kontes ini diprakarsai oleh Morley dimulai dengan Festival kontes bikini, yang katanya untuk menghormati pakaian renang yang baru diperkenalkan pada saat itu, tetapi disebut “Miss World” oleh media agar terlihat elegan. Penggunaan bikini pun ditentang dan mengakibatkan pergantian bikini dengan baju renang yang lebih sopan setelah kontes pertama.

Miss World pertama pada tahun 1951 adalah Miss yang pertama dan yang terakhir yang dinobatkan sebagai pemenang dalam busana bikini karena pada 1980-an, kontes ini mengubah dirinya dengan slogan Beauty With a Purpose (Kecantikan Dengan Tujuan), dengan tes tambahan intelegensi dan tes kepribadian sebagai pemanis agar tidak terlihat seperti kontes binatang. Namun, kompetisi ini pun tetap mendapat penolakan di negara asalnya sendiri, inggris. meskipun untuk waktu yang singkat memiliki daya tarik global, tetapi acara itu tidak disiarkan pada jaringan TV besar terestrial Inggris selama beberapa tahun, sampai Channel 5 menayangkan kontes pada tahun 1998.

Jelas, dari asal mula kontesnya saja sudah jelek dan menuai banyak protes dari negaranya sendiri. Dan sekarang, pada Miss World 2013 yang rencananya akan berlangsung di Indonesia dicitrakan akan lebih sopan, semua peserta akan menggunakan satu potong baju renang ditambah sarung tradisional bali dari perut hingga bawah untuk menghormati budaya dengan alasan bikini itu bisa dikontekstualisasikan. bagaimana mungkin bisa masuk akal sehat dengan alasan kontekstualisasi hanya membuang bikini, itu tetap sama saja mengumbar aurat perempuan.

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh Syaitan sebagaimana dia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu (Adam dan Hawa) dari Surga, dia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya” (Q.S. Al-A’raaf: 27)

Kedua, ajang Miss World ini merupakan kapitalisme yang menempatkan perempuan sebatas komoditas. Perempuan sadar atau tidak telah diperbudak sistem kapitalisme. Perbudakan modern yang dipropagandakan mampu menjunjung harkat dan martabat perempuan, padahal menjerumuskan. Sadar tak sadar tubuh mereka telah dieksploitasi dari ujung rambut hingga ujung kaki dalam ajang Miss World ini dengan cara-cara yang tampak elegan dan bermartabat.

Ketiga, embel-embel peningkatan sektor pariwisata dengan adanya Miss World ini tidaklah seberapa dibanding bahayanya ketika Miss World ini jadi terselenggara di Indonesia. Jangan sampai dengan adanya Miss World ini Dunia akan lebih mengenal Pariwisata Indonesia sebagai Pariwisata yang mengeksploitasi Perempuan, seperti dikutip dalam pernyataan Ketum PP KAMMI, Andriana, “Dunia akan lebih mengenal Pariwisata Indonesia sebagai Pariwisata yang mengeksploitasi Perempuan, padahal Pariwisata Indonesia adalah Pariwisata yang mencerminkan Budaya Bangsa yang beradab. Bukan Pariwisata yang bersandar pada eksploitasi Perempuan,”

Masih banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempopulerkan pariwisata Indonesia. Mahasiswa kita banyak yang menempuh pendidikan diluar negeri, jadikan mereka sebagai duta-duta bangsa yang mempromosikan keindahan Indonesia. Adapun kementrian pariwisata masa hanya mentok dengan menyelenggarakan Miss World lalu Sektor Pariwisata jadi meningkat, belum tentu. Alih-alih meningkatkan pariwisata malah dapat adzab negeri kita ini dari sang Maha Kuasa atas kemungkaran yang terjadi. Naudzubillahimindzalik.

Keempat, secara budaya dan hukum di Indonesia, kontes ini sudah tidak relevan, melecehkan hak dan martabat kaum perempuan, ini jelas melanggar norma-norma pancasila dan UUD 1945 yang semangat dalam membentuk manusia yang beradab. Disebutkan pula dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran BAB IV tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dalam pasal 48 ayat 4 bahwa, Pedoman perilaku penyiaran menentukan standar isi siaran yang sekurang-kurangnya berkaitan dengan perlindungan terhadap anak-anak, remaja, dan perempuan.

 

Semangat Melindungi Perempuan

Ajaran Islam memberikan porsi perhatian yang besar  dan kedudukan yang terhormat kepada perempuan, Sudah selayaknya kita sebagai kaum perempuan harus saling melindungi dan tidak tinggal diam melihat penindasan modern ini dengan #TolakMissWorld.

“Saling pesan-memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok” (Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah)

 

Perempuan mempunyai hak–hak yang dapat ia perjuangkan, ia merupakan bagian dari masyarakat. Posisi tersebut menuntut peranan seorang perempuan  tidak hanya dalam keadaan privat, tetapi juga kehidupan bermasyarakat. Hal tersebut saling mengakomodasi dalam menjalankan tanggung jawab amar ma’ruf nahi munkar. Untuk itu perempuan dibutuhkan kiprahnya untuk berdakwah di tengah masyarakat, agar kaum perempuan memiliki pengetahuan Islam dan umum yang mumpuni. Namun kiprah diranah publik yang dimaksud bukan memperjuangkan adanya ajang Miss World yang dipropagandakan mengangkat harkat martabat wanita. Itu logika yang keliru.

Propaganda Miss World yang mengangkat  3 B (Brain, Beauty, Behaviour) harusnya bisa menjadi logika yang sehat.  Orang cerdas dengan Brain-nya pasti menolak Miss World karena dia tahu bahayanya, orang cantik (Beauty) bukan dilihat secara fisik, standar kecantikan adalah standarnya Allah dinilai dari ketakwaan dan keimanan hatinya dan yang masih punya hati yang sehat pasti menolak Miss World.  Berperilaku (Behaviour), Orang yg punya perilaku dan berbudaya baik dia pasti paham etika berbusana yang baik dan tidak mungkin sembarang mengumbar tubuhnya.  Logika 3B ini jelas keliru dan ngawur jika diterapkan dalam ajang Miss World ini. Maka kita sebagai kaum perempuan harus menolak bentuk perbudakan apapun yang dikemas untuk mengeksploitasi perempuan. Karena “Kehancuran negara adalah berawal dari rusaknya moral para pemuda.
Dan rusaknya moral pemuda adalah karena perempuan yang hilang kemuliaannya.” (sbb/dakwatuna.com)
#tolakmissworld

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Kaderisasi PW KAMMI Jawa Barat

Lihat Juga

Jihad dan Pesantren

Figure
Organization