Topic
Home / Berita / Nasional / Gelaran Miss World Abaikan Aspirasi Umat

Gelaran Miss World Abaikan Aspirasi Umat

Cendikiawan Muslim, Didin Hafidhuddin
Cendikiawan Muslim, Didin Hafidhuddin

dakwatuna.com – Jakarta.  Cendekiawan Muslim Didin Hafidhuddin mengatakan, jika penyelenggaraan Miss World tetap berjalan berarti aspirasi umat Islam diabaikan. Ia mengatakan, banyak suara menentang perhelatan yang diadakan pada September di Bali tersebut.

“Umat Islam sudah menyampaikan penentangan nya. Jika itu terus berjalan, berarti aspirasinya diabaikan,” kata Didin, Selasa (27/8). Ia menambahkan, Miss World bagaimanapun tak sesuai dengan budaya Indonesia dan Islam.

Menurut dia, sebaiknya kegiatan semacam ini tak dilakukan. Hal yang dibutuhkan Indonesia sekarang ini adalah pemulihan dalam bidang ekonomi dan sosial. Bagi dia, Miss World tak akan memberikan kontribusi dalam upaya pemulihan itu.

Sekjen PBNU Marsyudi Suhud mengatakan, sepanjang pelaksanaan kegiatan itu sesuai budaya Indonesia, tak menjadi masalah. Ia menegaskan, umat Islam hanya bisa memberikan reaksi agar tak digelar, tapi tak bisa melarang.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengakui beberapa waktu lalu dilobi MNC Grup. Mereka ingin memuluskan pelaksanaan Miss World 2013 di Indonesia. Ketua MUI Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Muhyiddin Junaidi mengakui ada iming-iming untuk MUI.

Bukan hanya ke MUI, melainkan juga ke pengurus. “Namun, tawaran itu tegas kami tolak,” ujar Muhyiddin. Beberapa tawaran yang diajukan, di antaranya, pemberian fasilitas jaringan Indovision gratis selamanya ke seluruh kantor MUI, dari pusat hingga daerah.

Fasilitas sama bakal diberikan ke madrasah dan pesantren yang masuk dalam jaringan MUI di seluruh Indonesia. Beberapa pengurus MUI pusat yang semuanya ulama itu dijanjikan jabatan di Dewan Pengawas Syariah (DPS) di MNC Grup.

Tawaran lainnya, pengurus MUI akan dijadikan penasihat di balik layar untuk penyelenggaraan Miss World, September mendatang. “Kami dengan tegas menolak dan menyatakan tawaran yang Anda berikan itu salah alamat,” ujar Muhyiddin.

Menurut dia, penolakan itu dinyatakan walaupun saat itu dijelaskan alasan dan dampak positif diselenggarakannya Miss World. Misalnya, memajukan karya desainer-desainer Indonesia di kancah Internasional. Juga, meningkatkan wisata dan nama Indonesia di mata Internasional.

Ia mengatakan, MUI hargai alasan itu, tapi untuk pelaksanaannya, keputusan MUI sudah bulat. Terkait kemunculan Wakil Ketua MUI DKI Jakarta Syarif Rahmat di iklan Miss World, Muhyidin menegaskan, muncul dari pernyataan pribadi, bukan atas nama organisasi MUI.

“Memang kita menyayangkan hal itu, walaupun pesan yang disampaikan bukan mendukung. Nanti, kita akan bicara kepada yang bersangkutan,” kata Muhyiddin.

Penanggung jawab media untuk ajang kecantikan Miss World 2013 Arief Suditomo menjamin tidak ada buka-bukaan dalam ajang tersebut. Miss World rencananya akan dibuka pada 8 September.

“Kami jamin, semua hal yang dikhawatirkan MUI, exposure itu tidak ada,” ujarnya saat ditemui di sela-sela rapat koordinasi teknis penyelenggaraan Miss World 2013 di Kemenko Kesra, Senin (26/8).

Direktur Programming dan Produksi Sindo TV itu menambahkan, ajang Miss World merupakan kemenangan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Menurutnya, tidak mudah meyakinkan panitia untuk memformat ulang penyelenggaraan Miss World.

Tapi, karena panitia kontes tersebut melihat keindahan alam Indonesia, akhirnya mereka menerima keputusan itu. Nantinya, sesi berbikini penyelenggaraan Miss World yang akan dilakukan di Jakarta dan Bali ditiadakan.

Arief sendiri mengaku, pihaknya sudah sangat siap mengadakan Miss World 2013. Rapat koordinasi di Kemenko Kesra dilakukan untuk saling memberi masukan dari berbagai pihak yang terlibat. Berbagai pihak hadir dalam rapat.

Di antaranya, perwakilan dari Badan Intelijen Nasional, Polri, Kemenko Kesra, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Rapat atas undangan Kemenko Kesra itu juga mengundang pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Wakil Sekretaris Jenderal MUI Tengku Zulkarnain hadir untuk memberikan surat penolakan penyelenggaraan Miss World. Ia kemudian meninggalkan rapat hanya beberapa menit setelah rapat dimulai.

“Menko Kesra harus memberi laporan pada Presiden. Di sini (rapat), seluruh stakeholder harus dengar. Rapat dengar pendapat dengan Kemenparekraf sudah. Sekarang, Kemenko Kesra harus dengar dari awal,” katanya.

Menanggapi penolakan keras dari Majelis Ulama Indonesia, Arief mengatakan, itu adalah kebebasan bagi setiap orang untuk berpendapat. Menurutnya, Indonesia sebagai tuan rumah Miss World bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan kepentingan bangsa.

Disinggung mengenai kemungkinan pengerahan massa dari kelompok tertentu yang menolak, Arief berharap, hal itu tidak terjadi. Ia mengatakan, menyikapi perbedaan tidak bisa seperti itu, tapi harus saling menghargai.

Ia menegaskan, ajang ini berbeda dengan ajang serupa Miss Universe. Miss World mempunyai konsep beauty with purpose. Konsep ini, lanjutnya, percaya cantik saja tidak cukup. Kecantikan lahiriah harus dibarengi dengan manfaat bagi orang lain. (rol)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

7 Manfaat Traveling saat Libur Kuliah Bareng Teman-Teman

Figure
Organization