Topic
Home / Pemuda / Puisi dan Syair / Mesir dan Sebuah Kesaksian

Mesir dan Sebuah Kesaksian

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com 

Lihat derita manusia di bumi kinanah…

Sebelum masehi,  Fir’aun membunuhi setiap nyawa yang lahir…

Apa bedanya kini?

Ada..ada bedanya…

dulu Fir’aun hanya membunuh lelaki

Kini, lelaki, wanita, tua, muda semua mati oleh tirani..

Dan dimana Musa sang pembela… Kamukah Musa?

 

Setiap tetes darah yang bersimbah di bumi kinanah…

Adalah saksi atas merahnya keberanian yang memenuhi setiap nadi rakyat mesir

Setiap kafan yang membungkus jasad terbujur berjajar…

Adalah bukti kesungguhan juang yang berpuncak paling tinggi!

Kudeta militer, adalah bahasa paling vulgar dalam kamus demokrasi..

Pembantaian  adalah bahasa paling sarkas dalam kamus kemanusiaan..

“Kudeta dan pembantaian”…ah…

Kedua kata itu sudah lama hilang dari berlembar-lembar kamus perdamaian kami…

Dan tak pantas ada lagi kecuali menjadi aib dunia…

Menjadikan dunia sesak sesal sesat…

Sesak karena mata melihat, namun mulut tersumpal dan telinga tersumbat dari kebenaran

sesal bahwa “kudeta dan pembantaian” terjadi tepat di depan hidungnya…

sesat karena  satu dua nyawa  berharga,kini ribuan tiada…dan dunia tak melakukan apa-apa

 

Tidak cukup mengherankan jika ada makhluk berakal yang berkoar ini hanyalah isu politik..

Kami pun mengerti jika ada makhluk bernurani yang berteriak ini hanyalah isu agama…

Karena bumi ini pun masih menyisakan makhluk tak berakal dan tak bernurani, pongah dan berselebrasi…

Namun syukur bersambut..

bumi pun masih mewariskan manusia berperangkat akal dan nurani,

hingga bertumbuhlah rasa empati atas isu kemanusiaan ini..

Kami bersaksi atas negeri di sepanjang sungai Nil

Bahwa telah ternoda kain putih perdamaian yang selama ini kami jaga

Kami pun akan terus bersuara atas nama akal,nurani,empati dan Demi Zat Yang Menciptakan Bumi Kinanah!

akan datang saatnya dimana diam berarti pengkhianatan

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization