Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Amnesty International Dukung Demonstrasi Rab’ah Adawiyah

Amnesty International Dukung Demonstrasi Rab’ah Adawiyah

ahmad arifdakwatuna.com – Kairo.  Juru bicara Ikhwanul Muslimin (IM), Dr. Ahmad Arif, menuturkan bahwa Koalisi Penolakan Kudeta menerima kedatangan delegasi Amnesty International untuk kedua kalinya Selasa dan Rabu kemarin.

Tujuan kunjungan tersebut adalah mengkonfirmasi kondisi demonstrasi di Rab’ah, karena saat ini banyak sekali informasi menyesatkan tentang demonstrasi di Rab’ah dan lainnya. Media massa Mesir sudah tidak menjunjung kode etik jurnalistik lagi dengan melakukan provokasi dan kebohongan.

Bahkan kebohongan media kadang sudah keterlaluan dan tidak masuk akal. Misalnya para pemimpin IM menculik dan membunuhi mereka. Jumlah korban sudah 80 orang. Mereka dikuburkan di septik tank. Karena sudah penuh, jasad korban yang lain dikubur di perempatan Shalah Salim, entah di bagian yang mana.

Ada berita lain yang tak kalah menggelikan, bahwa IM dan para demonstran telah menggunakan senjata kimia. Hal yang sama dilakukan oleh militer. Terakhir adalah berita ditemukannya gudang yang penuh dengan roket, yang disertai foto untuk menguatkannya. Tapi dalam foto terpampang sebuah bendera Suria.

Dalam kesempatan tersebut, Arif menekankan bahwa pihaknya menempuh cara-cara legal memberi kesempatan rakyat Mesir menggulingkan kudeta. Beliau katakana, “Tidak ada yang kami sembunyikan. Sebaliknya kami menunjukkan hal-hal yang patut dibanggakan. Pengorbanan rakyat yang luar biasa demi keamanan Mesir, terhindarkan dari ulah buruk para pengkhianat.”

Amnesty International tak luput dari kebohongan penguasa. Untuk menguatkan posisinya, menteri luar negeri Mesir menyatakan bahwa Amnesty International mempunyai bukti-bukti demonstran Rab’ah memegang senjata-senjata berat. Padahal Amnesty sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan seperti itu. Ini hendaknya membuat semua pihak berhati-hati ketika mendengar pernyataan pemerintah, karena organisasi sebesar Amnesty saja dicatut namanya demi kepentingan politik mereka.

Dalam kesempatan tersebut pihak Amnesty juga menuntut pemerintah kudeta mengijinkan Presiden Mursi dan 9 orang asistennya untuk berkomunikasi dengan keluarga, dokter dan pengacara mereka.

Selain itu, Amnesty juga menuntut diungkapnya 5 orang asisten Presiden Mursi yang tidak diketahui tempat penahanannya  hingga sekarang. Kalau mereka tidak dihadapkan pada tuntutan pidana maka hendaknya mereka segera dibebaskan. (msa/sbb/dkw)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Menjadi Calon Ibu Peradaban yang Bijak dalam Penggunaan Media Sosial

Figure
Organization