Topic

Ramadhan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

ramadhanIn The Name of Allah, The Most Gracious, Most Merciful…

dakwatuna.com – Alam dan seluruh isinya bergembira menyambut kedatangannya. Umat Islam menanti-nanti kehadirannya di setiap tahun. Hanya dengan merindukan dan menanti-nantikannya saja, orang tersebut akan diharamkan masuk neraka. Setan dibelenggu, pintu neraka ditutup, pintu surga dibuka lebar, kesempatan mendapatkan ampunan dan rida Allah terbuka lebar, pintu taubat membentang, ladang amal terhampar luas, pahala dilipatgandakan, malam lailatul qadarsangat dinantikan, Al-Quran diturunkan, rahmat Allah banyak tersebar dan tidur pun bahkan bisa menjadi ibadah saking mulianya bulan ini. Ramadhan, bulan penuh berkah, rahmat dan ampunan Allah. Semua orang beriman menantinya dan merindukannya, berharap setiap bulan adalah bulan Ramadhan.

Allah menyeru orang-orang beriman dengan kalimat-Nya yang sangat indah terukir di dalam Al-Quran.

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah [2]: 183).

Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini adalah ajang untuk berlomba-lomba dalam meraih derajat taqwa, seperti apa yang Allah sebutkan dalam ayat-Nya. Derajat taqwa ini sungguh mulia, karena salah satunya dengan ketaqwaan ini kita akan mendapatkan.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan,” (An-Naba [78]: 31).

Dan juga akan berada di tempat yang mulia.

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air,” (Adz-Dzariyat [51]: 15).

Bagi kita, Ramadhan juga menjadi wadah dan sarana untuk memperbaiki diri, menghisab diri dan membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan. Sungguh beruntung bagi mereka yang bisa memanfaatkan momen Ramadhan untuk menjadi Muslim yang lebih baik dan lebih berkualitas dari sebelumnya. Sungguh beruntung mereka yang bertemu dengan Ramadhan dan mereka mendapatkan rida Allah dan ampunan-Nya yang luas. Dan alangkah sangat beruntungnya mereka yang mendapatkan derajat taqwa di bulan ini dan tetap istikamah dengan ketaqwaannya setelah Ramadhan berlalu. Namun sangat disayangkan, masih saja ada orang yang tidak atau kurang memanfaatkan Ramadhan ini untuk meraih derajat taqwa, padahal mereka belum tentu bisa bertemu lagi di Ramadhan tahun depan.

Di antara sahabat kita, mungkin ada yang hanya melaksanakan shaum dengan menahan lapar dan haus saja, tanpa menjaga dan menahan dari segala sesuatu yang membatalkan pahalanya. Dia mungkin hanya mendapatkan lapar dan haus saja, tanpa mendapatkan pahala dan rida Allah. Kita tentu tidak ingin ibadah shaum yang dikerjakan menjadi sia-sia bukan?

“Mungkin hasil yang diraih seorang shaum (yang berpuasa) hanya lapar dan haus, dan mungkin hasil yang dicapai seorang yang shalat malam (Qiyamul lail) hanyalah berjaga.” (HR. Ahmad dan Al Hakim).

Hidup ini adalah pilihan. Kita memilih ingin menjadi Muslim yang bertaqwa atau bukan, yang taat atau membangkang. Masing-masing pilihan tentu akan mendapatkan hasil yang berbeda. Hidayah dari Allah tidak akan datang dengan sendirinya, melainkan harus dicari. Ustaz Felix Siauw pernah menyebutkan bahwa dengan berhenti dari melakukan maksiat dan menggantinya dengan perbuatan yang sesuai dengan petunjuk yang Allah berikan, maka hidayah Allah akan datang. Contohnya (maaf) bagi wanita yang belum mengenakan kerudung yang masih menunggu “hidayah” dari Allah, nikmat hidayah itu tidak akan datang  dan bisa dirasakan sebelum anda mencoba untuk mengenakan kerudung. Jika sudah terbiasa, maka anda akan berkata, “Ternyata memakai kerudung itu nyaman dan meneduhkan, ya.” Bukankah dengan perkataan seperti itu membuktikan bahwa nikmat hidayah yang Allah berikan sudah bisa dirasakan?

Shahibul Muslimin, sudah kita ketahui bahwa Allah tidak melihat rupa dan bentuk tubuh kita, tetapi Allah melihat pada hati kita. Sejauh mana ketaatan kita dan sejauh mana keikhlasan kita di hadapan-Nya. Dengan adanya bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini diharapkan kita sebagai Muslim bisa meraih derajat taqwa sesuai dengan perintah Allah di dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Ketaqwaan akan melahirkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, keikhlasan akan melahirkan energi yang luar biasa di dalam ketaqwaan seseorang. Keikhlasan akan membawa rida Allah dengan taqwa sebagai kendaraan untuk meraihnya. Semoga di Ramadhan ini kita menjadi Muslim yang sukses meraih gelar taqwa di hadapan-Nya, aamiin.

Allahu A’lam, semoga bermanfaat.

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
Penulis buku "Dakwah Online", pendidik, webmaster, aktivis. Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro UPI 2011. Kepala Divisi Teknologi dan Informasi UKM KI Al-Qolam UPI. Pimpinan Redaksi UmatMuhammad.com

Lihat Juga

Amal Spesial, Manajemen Hati

Figure
Organization