Topic
Home / Berita / Internasional / Afrika / Amnesty International Kecam Kebrutalan Militer Mesir

Amnesty International Kecam Kebrutalan Militer Mesir

militer mesir brutaldakwatuna.com – Kairo. Organisasi HAM Amnesty International mengecam penggunaan kekerasan yang dilakukan militer dan kepolisian Mesir terhadap para pendukung presiden Muhammad Mursi. Amnesty menyerukan militer untuk mengendalikan diri guna menghindari “bencana”.

Hal tersebut disampaikan Amnesty dua hari setelah sedikitnya 51 orang tewas dalam insiden di luar markas besar pasukan elit Garda Republik di Kairo, Mesir. Sebagian besar korban adalah para demonstran pro-Mursi.

Kelompok Ikhwanul Muslimin mengklaim polisi dan tentara membantai para pendukung mereka saat tengah menunaikan shalat. Namun militer Mesir menyatakan bahwa pihaknya telah lebih dulu diserang para demonstran dalam insiden yang terjadi Senin, 8 Juli tersebut.

“Meskipun klaim oleh militer bahwa para demonstran menyerang lebih dulu saat bentrokan pada Senin dan bahwa tak ada wanita dan anak-anak yang terluka, namun kesaksian pihak pertama yang dikumpulkan Amnesty International memberikan gambaran yang sangat berbeda,” ujar wakil direktur regional Amnesty Hassiba Hadj Sahraoui dalam statemen nya.

“Bahkan jika pun sejumlah demonstran menggunakan kekerasan, respons (militer) tidak proporsional dan menyebabkan hilangnya nyawa dan luka-luka di kalangan para demonstran damai,” imbuh nya seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (10/7/2013).

Amnesty mengaku telah mengunjungi rumah-rumah duka, rumah sakit dan lokasi-lokasi kekerasan di Kairo dan Alexandria. Amnesty juga mengumpulkan kesaksian dari para demonstran yang terluka dan keluarga korban yang tewas. Semua itu menunjukkan adanya “penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh aparat keamanan, termasuk kekuatan mematikan yang disengaja.”

“Banyak dari mereka yang tewas dan terluka telah ditembak di kepala dan tubuh bagian atas,” demikian disampaikan Amnesty.

Menurut Amnesty, sedikitnya 88 orang telah tewas dalam berbagai aksi protes dan kekerasan politik di Mesir sejak Jumat, 5 Juli lalu. Korban tewas ini termasuk tiga personel keamanan Mesir. Sekitar 1.500 orang lainnya luka-luka dalam insiden-insiden tersebut. (dtk)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization