Topic
Home / Berita / Nasional / Prof. Suzuki Sampaikan Kuliah Ekonomi Islam di STEI SEBI

Prof. Suzuki Sampaikan Kuliah Ekonomi Islam di STEI SEBI

IL 1IL 2IL 3IL 4

dakwatuna.com – Jakarta.  Sabtu(29/6), STEI SEBI selenggarakan international lecture dengan Prof. Yasushi Suzuki. Profesor dari Ritsumeikan Asia Pasific University ini memberikan kuliah umum di SEBI sebagai bagian rangkaian perjalanan ke Indonesia.  Prof. Suzuki menyelesaikan program Ph.D dalam bidang ekonomi di University of London. Beliau memiliki keahlian dan minat di bidang perbankan, lembaga keuangan, politik ekonomi, institutional economics, dan filsafat ekonomi. Belakangan, beliau giat menekuni penelitian tentang isu ekonomi dan keuangan Islam. Di antara paper yang terkait dengan ekonomi Islam adalah “An Institutional Approach to Understanding the Incentive & Sanction Mechanism in the Mode of Islamic Financial Intermediation” dan “The Determinant of Credit Risk in Islamic Banks: A comparative analysis between Bangladesh and Malaysia”. Kedua paper tersebut disampaikan dalam International Conference on Arts, Social Science and Technology (ICAST) pada tahun 2012 lalu. Bahkan paper beliau terakhir dinobatkan menjadi best paper award. Penelitian terbarunya tentang ekonomi Islam terkait dengan murabahah syndrome yang akan dipublikasikan di jurnal internasional Emerald.

Menurut professor yang pernah tinggal di Indonesia pada tahun 1995-1996 ini, Jepang telah mengeluarkan kebijakan membolehkan skema sukuk untuk memperoleh modal investasi. Lebih lanjut dikatakan bahwa ekonomi Islam memiliki system yang baik untuk menjaga stabilitas ekonomi. Krisis yang terjadi di dunia ini lebih disebabkan karena tidak berjalannya etika ekonomi. Beliau mempertegas bahwa ekonomi Islam meletakkan etika ekonomi sebagai landasan melakukan aktivitas ekonomi melalui akad bagi hasil (profit and loss sharing) seperti mudharabah dan musyarakah. Bahkan ketika ditanya tentang dominasi murabahah di Indonesia, beliau mengatakan butuh proses untuk mencapai konsep ideal. Saat ini, mindset banker saat ini masih belum bisa dilepaskan dari konvensional.

Acara yang  bekerja sama dengan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FOSSEI) ini, disampaikan materi dan hasil riset oleh Dosen SEBI yaitu Izzuddin Edi Siswanto, Lc., MA yg menyampaikan Waqf Scheme fot Insfrastructure Development (Sukuk Intifa’)dan  Adril Hakim, ST, MM. dengan Commercial Activities Development Statistic  of Islamic Finance. Hadir pula Suminto , Ph. D yang merupakan Deputy Director for Debt Strategy and Planning Kemenkeu RI. Beliau mengatakan, acara ini sangat menarik karena seorang Profesor Jepang tertarik dan menekuni Studi Keuangan Islam. Selain itu, di antara peserta, Hestyaningsih, Dosen Akuntansi Universitas Budi Luhur Jakarta,  mengungkapkan kesannya terhadap STEI SEBI dan acara ini, menurutnya, luar biasa komitmen SEBI untuk mengembangkan ekonomi Islam dengan adanya acara ini.

Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki kesamaaan “semangat” dengan ekonomi Islam. Jepang adalah negara yang menganut system perbankan dengan zero interest atau bunga nol persen. Bahkan, beberapa regulasi di Jepang telah mengakomodir keuangan Islam terkait sukuk (obligasi syariah) dan pajak. Sejak awal 2011 lalu, Jepang telah membebaskan pajak untuk pembelian obligasi syariah. Di negara ini, sejumlah perusahaan dan broker telah melakukan transaksi dengan tata cara Islam. Misalnya, Nomura Holding menjual $100 miliar sukuk pada Malaysia, dan Sumitomo Corp yang membuat kesepakatan pendanaan syariah pada 2010 lalu. Inilah di antara alasan, SEBI mengundang Prof. Suzuki memberikan kuliah umum di kampus SEBI.

Terakhir, harapan kami semua pihak dapat ikut serta berkontribusi untuk membumikan Ekonomi  Islam, kami mengajak siapa pun untuk terlibat mengembangkan Ekonomi Islam sebagai solusi perekonomian dunia. (sbb/Dakwaatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Dari Desa Curug untuk Kemerdekaan Palestina

Figure
Organization