Topic
Home / Berita / Agenda Umat / Pelajaran dari Kenaikan BBM

Pelajaran dari Kenaikan BBM

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

bbm naikdakwatuna.com –  Kebijakan untuk menaikkan BBM telah dikeluarkan Pemerintah. Memang, sebuah kebijakan tidak sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan rakyat dari semua golongan dengan kepentingannya masing – masing.

Sebagai seorang rakyat sudah seharusnya kita mematuhi dan menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Walaupun kita mempunyai beragam argumentasi untuk menolak kenaikan BBM tersebut. Tetapi, Hal yang pasti adalah para pembuat kebijakan di atas sana telah mempertimbangkan benefit dan cost dari kebijakan ini. Tentu saja, membuat kebijakan itu tidaklah mudah. Ada banyak kepentingan yang harus dinaungi apalagi untuk sebuah negara. Sudah saatnya bagi kita untuk mentaati keputusan dari pemimpin dengan catatan keputusan tersebut tidaklah melanggar syariat agama. Seperti yang difirmankan oleh Allah SWT dalam surah An-Nisa berikut ini,

“Wahai orang – orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri di antara kalian. Kemudian, jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (ALQuran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar – benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An-Nisa: 59)

Salah satu dampak yang ditimbulkan dari kebijakan ini tentunya adalah setiap orang harus merogoh kantongnya lebih dalam untuk membeli bahan bakar. Dan karena itu juga, harga sembako kemungkinan besar juga akan naik. Inilah yang ditakutkan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Tetapi, sebagai seorang muslim, kita seharusnya tidaklah perlu khawatir dengan permasalahan kenaikan harga tersebut, apalagi jika sempat berpikiran akan berhenti sekolah atau semacamnya, naudzubillah. Bukankah Allah telah menegaskan berulang kali bahwa  Rezki kita di tangan-Nya? Dan bukankah kita mempercayai bahwa Dia adalah Maha Kaya dan Maha Segalanya? Jika memang benar – benar beriman, tentu tidak masalah walaupun harga BBM naik berlipat – lipat, toh, Allah punya segala macam cara untuk mendatangkan rezki kepada kita.

“…. Dan tiada satu pun makhluk bergerak di bumi melainkan dijamin Allah rezkinya” (Hud : 6)

Memang, kenaikan BBM itu sangat berpengaruh pada mental model. Mental model merupakan pemahaman individual terhadap konsep yang diberikan berdasarkan pengalaman saat ini dan sebelumnya, keyakinan dan lingkungan sosial budaya. Jadi, sudah sangat wajar jika terjadi perubahan maka kita akan bersikap reaktif untuk menolak perubahan tersebut apalagi jika perubahan tersebut, secara logika, memberi kerugian yang lebih banyak daripada keuntungan. Dalam konteks BBM, dahulu ketika harga BBM masih di angka Rp.4.500, pemahaman kita adalah dengan uang Rp10.000 dapat membeli BBM yang cukup untuk satu minggu. Nah, ketika harga BBM sudah naik, tentu pemahaman kita akan berbeda lagi. Kita akan berpikiran untuk pemakaian satu minggu dibutuhkan uang yang lebih besar dari Rp.10.000. Karena itu, kita akan cenderung memberikan reaksi – reaksi agar kondisi dapat kembali stabil seperti apa yang telah terprogram dalam mental model kita. Tetapi, jika kita dapat membiasakan diri terhadap perubahan atau bahkan bagaimana menyikapi perubahan tersebut, tentu saja itu akan memudahkan dalam proses pengkodean ulang mental model.

Dan akhirnya, sangat penting bagi umat muslim untuk mengembalikan setiap keadaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Kenaikan harga BBM sebaiknya tidak terlalu dipermasalahkan secara berlebihan tetapi dengan adanya kenaikan BBM ini kita dituntut untuk tetap ber-husnudzhon seraya melakukan perbaikan – perbaikan pola hidup. Dan memang, sebagai rakyat – khususnya mahasiswa – kita dituntut untuk selalu mengkritisi serta mengawasi kebijakan – kebijakan yang diambil pemerintah. Peran Mahasiswa dengan sikap idealis nya sangat berguna untuk menentukan arah kebijakan pemerintah agar setiap kebijakan dapat pro-rakyat khususnya rakyat miskin. Karena Mahasiswalah yang akan memegang tampuk kepemimpinan bangsa ini di masa yang akan datang. (sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gadjah Mada angkatan 2011. Anak ke-2 dari dua bersaudara. Saat ini merupakan peserta program PPSDMS angkatan VI Yogyakarta. Motto, be the best or be the first.

Lihat Juga

Bloomberg: Kebijakan Pangeran Bin Salman ‘Menguras Kantong’ Keluarga Saudi

Figure
Organization