Topic
Home / Berita / Nasional / Pengamat Politik: SBY Tidak Tegas karena Banyak Pembisik Di Sekitarnya

Pengamat Politik: SBY Tidak Tegas karena Banyak Pembisik Di Sekitarnya

sbydakwatuna.com – Jakarta. Keberadaan Partai Keadilan Sejahtera di Sekretariat Gabungan (Setgab) Koalisi tidak jelas. Pasalnya, beberapa politikus Partai Demokrat menyebut jika PKS sudah tidak lagi di koalisi, namun, surat resmi keluarnya partai berbasis Islam itu juga belum terbit.

Keraguan bahwa PKS sudah keluar juga timbul lantaran tiga menteri asal PKS juga masih ada di susunan kabinet. Namun, pada beberapa kesempatan mereka juga tidak undang dalam pertemuan atau rapat.

Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Dedy Mulyana mengatakan, selain karena sosok Presiden SBY sebagai pentolan Setgab tidak tegas, dia menduga banyak pembisik yang mempengaruhi kebijakan pria asal Pacitan, Jawa Timur, itu.

“Memang SBY terlalu banyak yang mempengaruhi. Ada yang membisiki dia mungkin punya kepentingan,” kata dia, Sabtu (22/6/2013).

Dia tak yakin jika SBY tidak mengeluarkan PKS secara tegas karena alasan demi aman nya roda pemerintahan. Memang, jika tiga menteri ditarik PKS akan ada pengaruhnya untuk sementara waktu. “Ada kemunduran, tapi mungkin belajar satu atau dua bulan normal lagi,” terangnya.

Menurutnya, SBY hanya akan mengambangkan posisi PKS dan tiga menterinya. Dengan begitu, bukan lantas PKS akan mengundurkan diri secara suka rela. “Kalau mengundurkan diri mereka (PKS) akan kehilangan muka,” ungkapnya.

Kata dia, sudah terlambat jika PKS baru berpikir akan mengundurkan diri sekarang. Masyarakat sudah terlanjur menilai PKS tidak konsekuen. Di satu sisi menolak kenaikan BBM namun ingin tiga kadernya duduk di kursi menteri.

“Kalau mau mundur seharusnya pas waktu kasus Luthfi Hasan. PKS akan dilihat konsekuen,” pangkas nya. (tk/okz)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Rusia: Turki Maju sejak Erdogan Memimpin

Figure
Organization