Topic
Home / Pemuda / Kisah / THINK = Tujuan Hasilkan Inisiatif Nilai Kemampuan

THINK = Tujuan Hasilkan Inisiatif Nilai Kemampuan

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.
Ilustrasi (inet)
Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com – Alkisah, pada suatu hari ada seekor elang yang sedang mengerami telur disuatu tebing. Namun pada suatu ketika salah satu telur elang itu jatuh tanpa sepengetahuan induk elang, dan telurnya turun jatuh sampai akhirnya masuk kedalam sebuah sangkar ayam. Didalam sangkar ayam, kebetulan ada induk ayam yang sedang mengerami telurnya. Seraya induk ayam itu melihat telur elang tersebut.  Induk ayam berikir bahwa telur itu adalah salahsatu dari telurnya, lalu induk ayam itu mencoba memasukkan kembali kedalam eramannya. Singkat cerita, setelah beberapa pekan akhirnya telur-telur yang dierami si induk ayam menetas. Si anak elang berfikir bahwa induk ayam itu adalah induknya juga, dan Induk ayam itupun berfikiran yang sama.

Sehingga anak elang tersebut hidup sesuai cara hidup ayam sampai ia dewasa. Pada suatu hari, tanpa sengaja anak elang itu melihat seekor elang yang terbang di angkasa. Seketika anak elang itu berfikir dan berkata kepada anak-anak ayam yang lain, dia bilang: “Enak ya menjadi elang bisa terbang diangkasa kesana-kemari”. Kemudian anak-anak ayam menjawab: “Dia kan elang sedangkan kamu hanya seekor ayam, sudahlah jangan mimpi bisa terbang, kamu itu ayam bukan elang. Pada akhirnya anak elang itu menjadi minder.

Hingga akhirnya, anak elang tersebut membuang jauh-jauh impiannya dan tidak pernah mencoba untuk belajar terbang. Dan ia hidup dengan mengikuti cara hidup ayam sampai anak elang tersebut mati. Dan ia mati sebagai ayam, bukan seabagai elang, yang padahal semestinya ia bisa terbang sesuai dengan impiannya, akan tetapi tidak ia dapatkan.[1]

Hikmah dari penggalan cerita diatas merupakan isyarat pada kita agar kita mengubah cara berfikir. Sesungguhnya dirimu seperti apa yang dirimu pikirkan. Sesuai dengan cerita diatas bahwa elang menginginkan terbang akan tetapi lingkungan tidak mendukungnya. Sehingga elang itupun berfikir sesuai lingkungannya sampai mati. Maka solusinya adalah out of the box artinya keluar dari kotak dengan maksud keluar dari pemikiran semula. Sebagai manusia kita perlu berfikir luas, kita perlu merubah pikiran karena jika kita seperti kebanyakan orang maka kita sering melakukan apa yang orag lain lakukan.

Dalam Hadits Qudsi disebutkan Allah sesuai dengan prasangka hambanya. Sehingga kita perlu berfikir positif agar dapat mencapai cita-cita. Sebagai contoh anak elang yang dibesarkan ayam yang memiliki impian ingin terbang. Sesuai dengan yang diucapkan anak ayam pada anak elang tadi.

Bermulanya ucapan adalah pada hati, gudangnya adalah pikiran, penguatnya adalah akal, pengungkapnya adalah lisan, jasadnya adalah huruf, ruhnya adalah makna, hiasannya adalah padanan kata dan aturannya adalah kebenaran. Pengaruh ucapan pada pendengar tergantung pada hati pembicara.

Jika ucapan tersebut muncul dari jiwa yang kuat, maka akan memberikan kesan yang kuat. Dan jika muncul dari jiwa yang lemah, maka akan memberikan kesan yang lemah. Oleh karena itu sebelum berbicara setiap orang harus memperhatikan keadaan jiwanya agar kalimat yang ia ucapkan muncul dari jiwa yang tenang (sakînah), sehingga ia dapat berbicara kepada temannya dengan lemah lembut, dapat merebut dan menyenangkan hatinya, dan tidak membuatnya marah.

Oleh karenanya, mari kita perbaiki hati agar pikiran kita terjaga. Sehingga kita menjadi bernilai dihadapan orang lain sesuai dengan kemampuan kita. Wallahu a’lam…

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (6 votes, average: 9.17 out of 5)
Loading...

Lihat Juga

Bentuk-Bentuk Penyimpangan di Jalan Dakwah (Bagian ke-1: Penyimpangan Tujuan)

Figure
Organization