Topic
Home / Berita / Internasional / Asia / Nil Terancam, Mursi Serukan Persatuan Nasional

Nil Terancam, Mursi Serukan Persatuan Nasional

Presiden Mesir Muhammad Mursi. (REUTERS/Nile TV via Reuters TV)
Presiden Mesir Muhammad Mursi. (REUTERS/Nile TV via Reuters TV)

dakwatuna.com – Kairo. Presiden Mesir, Muhammad Mursi menyerukan warganya untuk bersatu melawan kemungkinan tantangan baru dari program pembangunan Bendungan Ethiopia di Sungai Nil yang dikatakannya sebagai tantangan Mesir terbaru.

“Ini adalah kegiatan persatuan besar yang  berarti kita berdiri bersama untuk menghadapi ancaman negara,” kata Mursi dalam pidato pembukaan sebuah konferensi nasional yang diadakan warga Mesir pada Senin sore (11/6) untuk membahas respon-respon yang mungkin terhadap keputusan Ethiopia yang akan mengalihkan aliran sungai Nil Biru.

“Jika Mesir adalah ‘karunia Nil,’ maka Nil adalah karunia Allah untuk Mesir,” kata presiden terpilih dari Ikhwanul Muslimin yang disambut tepuk tangan warga, demikian Ahram.

Ethiopia menyalakan alarm tanda bahaya di Kairo dua pekan lalu ketika mulai mengalihkan aliran Nil Biru untuk proyek pembangkit listrik tenaga air dengan membangun Bendungan Renaisans seharga 4,7 miliar Dolar AS.

Ethiopia telah mulai mengalihkan arus sungai Nil Biru, salah satu anak utama Sungai Nil untuk memulai pembangunan bendungan raksasa yang menimbulkan keprihatinan di Mesir dan Sudan itu pada Selasa (28/5).

Mesir dan Sudan mengkritik Ethiopia karena menjalankan proyek tanpa rekomendasi dari komite pemantau dampak daerah di sekitar bendungan.

Presiden Mursi menegaskan, hal ini tidak akan mengganggu Mesir dari menjaga perbatasan, sumber-sumber air, dan wilayah Mesir paska revolusi. “Kita akan mempertahankan setiap tetes air Nil dengan darah kita jika diperlukan,” tegas Mursi.

Presiden Mursi berulang kali menekankan Mesir tidak akan mentolerir setiap ancaman terhadap pembagian tradisional air Nil mereka, yang dikatakannya sebagai sumber utama mata pencaharian, sejarah, dan peradaban Mesir.

“Orang-orang Mesir sabar dengan apa pun, kecuali perbatasan dan hidup mereka diancam. Dalam hal ini kita akan bersatu untuk  menghadapi ancaman hingga pada akarnya. Dengan iman kita kepada Allah dan kehendak rakyat Mesir, kita akan mengatasi semua kesulitan,” tambahnya.

Seruan Dialog

Mursi mengatakan dialog dengan negara-negara yang mendapat air Nil mewakili maksud terbaik Mesir dalam menyelesaikan krisis.

Setelah Mei 2011, kata dia, Mesir bergabung dengan sebuah komisi internasional yang bertugas meneliti kemungkinan dampak bendungan di negara hilir. Komisi tersebut, kata dia, sejauh ini mengadakan enam pertemuan dan melakukan empat kunjungan lapangan ke Ethiopia.

Penelitian tersebut mengatakan bendungan memiliki dampak cukup besar bagi lingkungan dan sosial Mesir secara keseluruhan. Studi teknis independen oleh spesialis asing, katanya, mengungkapkan bahwa bendungan akan memiliki  resiko negatif jika tidak dibangun sesuai dengan kriteria tertentu.

Mursi melanjutkan, Mesir telah mengerahkan upaya untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara sekitar lembah Nil, terutama Ethiopia, meningkatnya jumlah wisatawan dan perdagangan bilateral kedua negara dengan nilai investasi Mesir di Ethiopia sebesar dua miliar Dolar.

Mursi juga meminta pihak oposisi untuk bersatu pada saat Mesir menghadapi tantangan keras dan mengesampingkan semua persaingan politik. Dia menyerukan rekonsiliasi nasional,  mengatakan, ia yakin bahwa tokoh-tokoh politik akan merespon positif seruannya. (ra/mina)

Redaktur: Saiful Bahri

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (1 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Tim dakwatuna adalah tim redaksi yang mengelola dakwatuna.com. Mereka terdiri dari dewan redaksi dan redaktur pelaksana dakwatuna.com

Lihat Juga

Konflik Air Antara Ethiopia, Sudan, dan Mesir

Figure
Organization