Topic
Home / Narasi Islam / Artikel Lepas / Al-Quran Adalah Izzah Kita

Al-Quran Adalah Izzah Kita

Konten ini adalah kiriman dari pembaca dakwatuna.com. Kirimkan informasi, gagasan, pemikiran, atau pendapat dari Anda dalam bentuk tulisan kepada kami, klik di sini.

al-quran solusidakwatuna.com – Akhir tahun 2008 Palestina di bombardir Israel, target utamanya adalah melenyapkan  Gaza dari peta dunia, kemudian merayakan kemenangan di tahun baru 2009 di atas puing-piung kehancuran Gaza. Para pembesar Negara-negara Barat sudah bersjaga-jaga di perbatasan, begitu Gaza hancur, mereka akan menghadiri pesta menyambut tahun baru sekaligus pesta kemenangan mereka atas rakyat Gaza.

Wamakaruu wamakarullaah, Wallahu khoirul makiriin, Ternyata semua makar Israel dan Negara-negara barat gagal total, dengan menanggung rasa malu pada dunia, mereka angkat kaki dari Gaza tanpa hasil. Padahal mereka sudah merencanakan dengan sangat rapi dan cermat. Mereka sudah berkonspirasi dengan dunia utuk melumpuhkan Hammas yang masih menguasai Gaza. Dua tahun mereka mengembargo Gaza tanpa air, listrik , makanan dan obat-obatan, dalam hitungan mereka, sekali serang Hammas akan bertekuk lutut dan lenyap dari muka bumi.

Ternyata Hammas dapat menangkis serangan Israel, mereka dapat bertahan dalam situasi yang sangat sulit, dunia tercengang, simpati mengalir pada mereka.Allah membuktikan janjinya, siapa yang menolong agama Allah, maka Allah akan menolongnya Intanshurullah yanshurukum. Hammas membuktikan kemenganan-kemenangan yang dijanjikan Allah, mereka dapat mengusir Israel yang di dukung dengan mesin perang canggih hanya dengan peralatan seadanya, da mereka menang….. Apa rahasia kemenangan mereka….???

Ternyata di tengah berkecamuknya perang, dan deru mesin-mesin penghancur, mereka tetap berpegang teguh pada Alqur’an. Dalam hiruk pikuk desingan peluru mereka masih sempat mewisuda 5000 para penghafal Qur’an usia dibawah 10 tahun. Bulan Juli kemarin enam bulan setelah perang Gaza berakhir,  mereka kembali mewisuda 2.500 anak-anak hafizh dan hafizhoh. Sungguh fantastis dan luar biasa. Itulah rahasia kemenangan mereka.

Sudah banyak kisah-kisah karomah yang Allah tunjukkan di hadapan kita, betapa Allah sangat memuliakan para penghafal Qur’an. Baru-baru ini, di trans TV ditayangkan, bahwa masyarakat Tangerang dikejutkan dengan peristiwa langka yang sulit dicerna akal manusia. Ketika ada penggalian pembangunan jalan yang mengharuskan memindahkan sebuah tempat pemakaman, para penggali kuburan dikejutkan karena ditemukan sebuah makam yang jasadnya masih utuh, kain kafannya hanya sedikit kotor oleh tanah, kulitnya masih utuh , tak ada satupun tulang belulang yang lepas, semuanya utuh seperti orang yang tertidur pulas. Tentu saja hal ini menggegerkan warga Tangerang dan sekitarnya, mereka jadi ingin tahu makam siapakah gerangan yang sudah 26 tahun jasadnya tidak dimakan bumi?? Ternyata itu adalah makam K.H Abdul Mu’min, seorang guru yang ikhlash menghabiskan hampir seluruh hidupnya untuk mengajarkan AlQur’an. Beliau adalah seorang Hafizh yang dengan penuh ketekunan mengajarkan AlQur’an kepada murid-muridnya. Salah satu murid beliau adalah ayahanda dari Ustazdah Yoyoh Yusroh, anggota legislatif  dari PKS. Menurut Ustazdah Yoyoh Yusroh, K.H Abdul Mukmin merupakan kakek beliau dari garis ibu sekaligus merupakan guru ayah beliau.

Itulah karomah yang Allah tunjukkan di hadapan kita, di zaman yang makin amburadul ini untuk menjadi pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh orang-orang yang beriman. Dari peristiwa kemenganan umat Islam di Gaza, dan berbagai peristiwa karomah yang Allah perlihatkan, maka ustazdah Yoyoh Yusroh terinspirasi untuk mencetak para Huffazh yang dididik sejak dini. Beliau mendirikan Al-Qur’an center dalam wadah Yayasan Ummu Habibah.

Dalam lembaga tersebut para santri uusia 7-9 tahun disediakan segala fasilitas dan sarana pendukung untuk menghafal Alqur’an.  Saat ini, bermukim 26 santriwati di lembaga yang baru seumur jagung tersebut.  Obsesi Ustazdah Yoyoh, kemenangan ummat Islam di mulai dari mencetak para penghafal Qur’an. Usia golden egg merupakan usia terbaik untuk menghafal alQur’an. Adapun bagi mereka yang sudah melampaui usia /golden Egg, ternyata tidak perlu merasa tertinggal, mereka tetap bisa menghafal Al Qur’an. Jika setiap hari kita menghafal Al Qur’an satu ayat saja, maka dalam 20 tahun insya Allah kita bias jadi penghafal Qur’an.

Empat kriteria seseorang dikatakan terampil Qur’an, yaitu:

  1. Mampu tilawah sesuai tajwid, dengan bacaan yang tartil tanpa harus melagukan suara dengan irama meliuk-liuk. Tiap bulan Ramadhan, malaikat jibril mentalaqqi dengan mendengarkan sekaligus mengecek bacaan Al Qur’an Rasulullah setiap malam. Jadi bacaan Al-Qur’an Rasulullah senantiasa dalam pengawasan Allah. Jibril yang memberitahu ayat mana di letakkan dalam surat apa, karena memang al Qur-an turun secara bertahap, tidak turun sekaligus dalam bentuk satu kitab. Maka bisa jadi ayat terakhir sebuah surat baru turun setahun kemudian, seperti ayat terakhir surat al Muzammil yang turun setelah Rasulullah melakukan qiyamul lail setiap malam. Barulah setahun kemudian Allah turunkan ayat ke 20 untuk memberi keringanan kepada ummat Muhammad supaya tidak setiap malam bertahajjud, dan boleh membaca Al-Qur’an yang ringan menurut kemampuan mereka.
  1. Tahu ilmu nya, faham isi kandungan Al-Qur’an. Ayat mana yang berisi aqidah, fiqih siroh dan sebagainya.
  1. Mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an.
  1. Mengafalkan Al Qur’an, memasukkan nya ke dalam dada, agar menjadi penerang jiwa mukmin di sekelilingnya.

Al-Qur’an adalah izzah kita, jika kita meninggalkan Al-Qur’an maka kita akan jadi ummat yang hina, miskin, bodoh dalam senantiasa dalam pengaruh kekuatan ummat lain. Kehidupan kita menjdi sempit dan serba sulit. Insyaallah jika kita mau bersungguh-sungguh   dengan penuh semangat dan kesadaran  sendiri untuk menempa diri kita kembali kepada Al-qur’an, maka kewibawaan ummat dan kehormatan Islam akan dicapai dengan izin Allah.

Karena itu dalam rangka menyambut Ramadhan, mari kita persiapkan diri kita dengan sepenuh hati dan jiwa untuk kembali kepada Al-Qur’an. Kembali kepada sumber jalan hidup kita agar kita bisa meraih derajat yang tinggi di sisi Allah dan berwibawa di hadapan manusia.

Mari perbaiki Qiyamullail kita. Dalam hadits shohih dikatakan siapa yang qiyamullail dengan membaca 100 ayat, maka dia terjaga dari sifat lalai. Siapa yang membaca 200 ayat maka dia trmasuk hamba yang qonitiin dan ikhlash. Wallahu a’lam

Disarikan dari ceramah ustazdah Yoyoh Yusroh, (dengan penambahan dari berbagai sumber ) di kediaman rumah Bpk ustazh Mahfuzd Abdurrahman dalam acara temu tokoh dan ustazdah se-Kota Bekasi  dalam rangka menyambut  bulan suci Ramadhan. Selasa 11 Agustus 2009 bertepatan dengan20 Sya’ban 1430H.

 

Redaktur: Aisyah

Beri Nilai:
1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (3 votes, average: 10.00 out of 5)
Loading...

Tentang

Ibu dengan 4 putra putri, 3 di antaranya sedang memasuki usia remaja. Mahasiswa STIU (Sekolah Tinggi Ulmu Usuluddin) jurusan tafsir hadits semester 3. Aktif mengajar majlis taklim, punya usaha rias muslim. Beberapa tulisan pernah dimuat di Tarbawi di rubrik kiat.

Lihat Juga

Sabyan Kampanye Pembangunan Klinik THT di Palestina

Figure
Organization